Menurutnya, saat ini sudah banyak sekali komplotan maling motor yang beraksi sehingga tak bisa lagi aksi pencurian dipetakan berdasarkan waktu.
"Ada juga kelompok malam. Komplotan malam itu minimal pukul 02.00 WIB ke atas. Ada juga kelompok maghrib, kelompok isya, waktu orang lagi shalat isya. Jadi tidak bisa terpetakan lagi saking banyaknya," ujar Putra.
Putra mengatakan, OA hanya salah satu contoh pencuri yang "apes" tertangkap.
Namun, ibarat peribahasa patah satu tumbuh seribu, maling motor akan terus bermunculan selama pencegahan dari hulu ke hilir belum maksimal.
"Apa dengan OA saat ini tertangkap kemudian pencuri berkurang? Tidak ada pengaruhnya. Banyak. Dia ini hanya apes saja," kata Putra.
Putra menilai, kejahatan pencurian kendaraan dalam hal ini motor terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku, tetapi karena ada kesempatan dan situasi kondisi lingkungan yang mendukung.
"Maka, lebih penting lagi, upaya pencegahan curanmor dilakukan dari hulunya, yaitu dari tempat sepeda motor tersebut diproduksi," ujar Putra.
"Dari hulunya pun harus ikut bertanggung jawab untuk mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan curanmor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual ke masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Yamaha NMAX di Garasi Terkunci Lenyap Tanpa Bekas
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR