Otomotifnet.com - Asli mesin V6, Mitsubishi L200 yang terbilang langka ini langsung gatel dimodif off-road.
Sosok Andi Wijaya memang tidak bisa lepas dari kendaraan double cabin.
Menurutnya kendaraan yang satu ini multi fungsi untuk keseharian Andi.
"Kebetulan usaha saya di bidang pertambangan, jadi sudah akrab banget dengan double cabin," kata Andi.
Tidak heran kalau akhirnya pilih Mitsubishi L200 Strada, namun yang dipilih bukan sembarang jenis.
Karena mobil ini biasa disebut dengan Mitsubishi Storm, khusus untuk pasar Thailand.
Nah, bedanya dengan varian yang ada di Indonesia salah satunya pada mesin.
Baca Juga: Mitsubishi RALLIART, Terjunkan Triton Baru & Delica Ganteng di AXCR 2023
Mitsubishi Storm ini punya varian mesin bensin V6 berkapasitas 3.000 cc.
"Karena varian ini langka di Indonesia, saya langsung tertarik begitu ada yang jual," terang pria asal Palembang ini.
Begitu Storm alias Triton ini dipegang Andi, tangannya pun langsung 'gatel' buat dimodifikasi off-road.
“Saya pengin punya mobil off-road yang beda dari lainnya," terang pria yang juga gabung di komunitas Wrangler JK ini.
Agar lebih siap off-road, sektor kaki sudah pasti jadi komposisi utama yang diubah.
Dan Andi tidak mau tanggung, kakinya langsung mengambil format paling jitu para off-roader.
Dengan mencomot kaki-kaki milik Toyota Land Cruiser VX80, menggantikan kaki asli Triton.
Sistem suspensi radius arm milik Land Cruiser VX80 bagian depan tetap diboyong ke Triton.
Baca Juga: Mitsubishi Triton 2023 Resmi Meluncur, Body Membesar Tapi Bobot Lebih Enteng, Kok Bisa?
Untuk bagian belakang, mengkombinasikan antara gardan VX80 dengan suspensi asli Triton.
Nah, bagian mesinnya sendiri sengaja tidak diapa-apakan.
Mesin bensin V6 berkapasitas 3.000 cc ini sudah memiliki tenaga 195 dk dengan torsi 278 Nm.
Tenaga segini sudah dirasa lebih dari cukup untuk off-road adventure.
Hanya sistem gas buang saja sudah pakai Gendis Motor, biar tenaganya lebih lepas.
Penasaran review lengkapnya, tonton video di bawah ini ya...
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR