Namun oleh orang nomor satu di bumi reog melarang Imam Mujahid keluar.
"Menanggapi mundurnya Imam mujahid Pertama saya terharu. Satu-satunya di Ponorogo berani melakukan hal yang luar biasa,” ujar Kang Giri dikutip dari TribunJatim.com.
Dia mengatakan Imam Mujahid ini memberi contoh. Padahal, dia sendiri belum mengkaji apapun perihal viralnya peristiwa SMPN 1 Ponorogo yang menarik sumbangan kepada siswa.
"Beliau arif, bijaksana dan mundur. Perkara nanti kami loloskan atau tidak kami lihat (kami kaji). Menjadi pembelajaran bersama semua orang yang jelas," kata Kang Giri.
Sebelumnya, sebuah postingan tentang penarikan sumbangan oleh SMPN 1 Ponorogo viral di media sosial.
Postingan itu diupload oleh akun instagram @infoponorogo. Dalam postingannya, ada muncul sebuah surat tarikan sumbangan. Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000. Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Innova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.
Jadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tribunjatim.com |
KOMENTAR