Otomotifnet.com - Seorang mahasiswi Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur jadi mayat di kabin Honda Jazz GK5.
Sebelum ditemukan tewas di kabin, korban berinisial BCA (21) warga kota Kediri, Jatim ini sempat tinggalkan wasiat.
Bahkan sang adik yang tinggal bersama sempat curiga dengan gelagat aneh sang kakak.
Hal ini dijelaskan Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Dikatakan Tiksanarto, jasad BCA ditemukan di kabin Jazz GK5 hitam nopol AG 1484 BY saat parkir di apartemenk kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Jatim, (5/11/23).
Penemuan jasad BCA ini diketahui dari laporan sekuriti yang melihat adanya sosok wanita di dalam Jazz GK5, namun kepalanya tertutup plastik.
Sekuriti itu lalu melapor ke polsek, dilanjutkan ke Polresta Sidoarjo.
Soal kelanjutan kasus ini, Tiksnarto mengatakan saat ini masih menyelidiki kasus kematian tersebut.
Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang di dalam Jazz GK5 itu.
Kendati begitu, pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari autopsi korban.
"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujarnya Dilansir Youtube Official iNews, (6/11/23).
"Justru surat ini menjadi pemantik kami untu menelusuri orang-orang yang dikenal korban," sambungnya.
Tiksnarto mengatakan telah melakukan autopsi dan saat ini tinggal menunggu hasilnya.
"Untuk memperjelas kami lakukan autopsi yang sudah dilaksanakan, mungkin hari ini akan keluar," jelasnya.
"Kami juga melakukan toksikolgi dalam korban, kami tidak mau terlengahkan dengan adanya surat wasiat ini. Kami akan tetap cermat dalam membuat kesimpulan perkara," tegasnya.
Lebih lanjut, Tiksnarto mengatakan dari beberapa elemen korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.
"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini. Namun detailnya nanti akan kami pastikan lagi," terangnya.
Saat ini pihak kepolisan telah memeriksa 8 saksi, salah satunya adik korban.
"Saat ini sudah ada 8 saksi yang kami periksa dan kami masih mencari saksi lain," ujar Tiksnarto.
Sambung Tiksanarko, menurut kesaksian adik korban yang tinggal satu apartemen, sang kakak sebelum ditemukan tewas ternyata sempat berpamitan pergi.
Bahkan saat itu juga, CA sempat memeluk erat adiknya. Namuna adiknya tidak mengetahui maksud sang kakak memeluknya.
"Diantaranya adik korban yang tinggal memang tinggal dengan korban, adiknya mengatakan bahwa memang pada pukul 13:00 sore Sabtu yang bersangkutan pamit keluar, namun sebelum pergi kakaknya ini memeluk adiknya dengat erat. Saat itu si adik belum mengetahui maksud dari tujuan pelukan itu," jelasnya.
Tak lama kemudian CA pergi dan ternyata ditemukan sudah meninggal didalam mobil.
"Kemudian korban berpisah dengan si adik," terangnya.
Surat Wasiat
Polisi juga menemukan dua lembar surat wasiat yang menempel di belakang kepala korban.
Pesan yang tertulis dalam bahasa Inggris itu berisi permintaan maaf kepada keluarga.
"Iya ada (surat), kurang lebih tentang ada permasalahan hidup, pakai bahasa Inggris. Kemudian permintaan maaf kepada saudara, kakak, adik, dan ibunya," ujar dia.
Dibenarkan oleh ayah korban, Gunawan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.
Inti surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih.
Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.
"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya.
Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf kalau telah menjaga selama ini.
"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.
Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.
"Saya tadi juga mendatangkan penterjemah tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung." jelasnya.
Baca Juga: Misteri Kematian Mahasiswi Kedokteran di Semarang, Jasad Terungkap Berkat Tagihan Taksi Online
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | TribunSumsel |
KOMENTAR