Otomotifnet.com - Baru-baru ini kecelakaan maut di perlintasan kereta api kembali terjadi.
Isuzu Elf berisi belasan penumpang dihantam KA Probowangi hingga mental sampai 50 meter.
Akibat kecelakaan ini 11 orang meninggal dunia.
Saksi mata menyebut kecelakaan bermula Isuzu Elf nopol N 7646 T melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi.
Saat melintasi rel kereta, Elf seketika ditebas KA Probowangi yang melaju dari arah Jember.
Namun ada warga bernama Nandiati juga menyebutkan Elf mengalami mati mesin tepat di perlintasan kereta api sehingga kecelakaan tidak bisa terhindarkan.
"Kereta sudah dekat, mati mesinnya. Mungkin ya diterobos, terus ditabrak sama keretanya," ujar Nandiati.
Berkaca dari kecelakaan tersebut, apa sih yang harus dilakukan saat mobil tersangkut atau mogok di tengah rel kereta api?
Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak panik.
"Berikutnya copot safety belt dan evakuasi penumpang secepat mungkin," ucap Sony saat dihubungi tim redaksi GridOto (19/7/2023).
Untuk kendaraan kecil, Sony menyebut pengemudi bisa meminta bantuan orang sekitar buat mendorong keluar dari perlintasan kereta api.
Namun, hal tersebut hanya boleh dilakukan kalau jarak kereta api masih jauh dan belum terlihat oleh mata.
"Bisa dicoba lagi untuk nyalakan mesin. Kalau enggak bisa nyala, minta bantuan dengan memencet klakson," ujarnya.
Lebih dalam Sony mengatakan, melintasi rel kereta api harus dilakukan dengan hati-hati. Namun, hati-hati di sini konteksnya bukan berjalan pelan.
Sebab berjalan terlalu pelan saat melintasi rel kereta api juga berpotensi membahayakan.
"Melintasi rel kereta api harus menggunakan perhitungan matang. Jaga jarak dengan pengguna jalan lain, tidak disarankan untuk terlalu mepet, melintas satu per satu," tutupnya.
Baca Juga: Avanza Rombongan Perias Dibikin Mental 50 Meter, 3 Orang di Kabin Lepas Nyawa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR