Otomotifnet.com - Jika dirasakan, rata-rata jalan tol antar provinsi cenderung gelap.
Minim sekali lampu penerangan jalan umum (PJU).
Ternyata, alasannya untuk pemasangan PJU diatur dengan standar internasional.
Seperti dijelaskan dalam unggahan akun Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @pupr_bpjt, (13/11/23).
Dalam unggahan tersebut dijelaskan beberapa fakta mengenai PJU di jalan tol.
1. Berdasarkan Standard International Road Design
PJU di jalan tol umumnya dijumpai di beberapa lokasi tertentu, seperti di daerah rawan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) atau biasa disebut dengan black spot.
Kemudian, mendekati area gerbang tol (GT), simpang susun (SS) atau interchange, serta berada di Tol Dalam Kota.
Ketentuan tersebut sudah didasari dengan desain standar jalan internasional.
2. Terdapat Standar Jarak
Untuk diketahui, setiap pemasangan tiang lampu terdapat standar jarak minimal sebesar 30 meter dengan ketinggian 12 meter-13 meter.
Penentuan jarak antar-tiang lampu penerangan tersebut sangat mempengaruhi kualitas penerangan yang diberikan.
3. Waktu Pengoperasian
Pengoperasiannya dimulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB dengan kuat pencahayaan paling tinggi sebesar 100 persen.
4. Cara Pengoperasian
Ternyata, pengoperasian PJU di jalan tol dilakukan secara manual maupun otomatis menggunakan sistem timer switch.
Sehingga, lampu dapat menyala dan padam sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh petugas operasional dan bisa menghemat energi listrik.
5. Pakai Teknologi Solar Cell
Beberapa PJU di jalan tol juga sudah banyak menggunakan tenaga surya dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energinya.
Jadi itu alasan beberapa jalan tol terasa gelap saat malam hari.
Baca Juga: Fungsi Penting di Balik Remang-remangnya Lampu Jalan Warna Kuning
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | kompas |
KOMENTAR