Ketika roda depan sudah melewati rintangan tersebut, cermati apakah bagian depan mobil berayun hanya sekali atau sampai tiga kali, bahkan lebih?
Begitu juga saat ban belakangnya telah melewat polisi tidur, apakah buritan mobil mengayunnya lebih dari sekali atau tidak.
Jika mengayunnya banyak, maka bisa dipastikan sokbreker bermasalah atau mengalami kerusakan.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Budget Terbatas, Duluan Ganti Ban Atau Sokbreker?
Jika mengayunnya dirasakan pada bagian depan, tandanya sokbreker depan yang lemah.
Sebaliknya bila cenderung di bagian buritan, bisa dipastikan sokbreker belakangnya yang bermasalah.
Cara lainnya bisa juga dilihat ketika mobil sedang diparkir di tempat yang rata.
Jika salah satu sisi mobil terlihat tidak seimbang atau tidak sejajar dengan sisi lainnya, misalnya tinggi sebelah atau miring ke salah satu sisi, itu bisa menandakan sokbreker pada bagian yang lebih miring, sudah lemah atau aus.
Bisa juga dengan melihat jarak antara permukaan ban dengan spakbor.
Jika ada jarak roda ke spakbor yang tidak sama dengan roda lainnya, ini juga bisa menandakan kondisi sokbreker mulai mengalami kerusakan.
“Kalau sudah sampai amblas atau ceper, wah.. itu sudah menandakan sokbreker sudah mati,” pungkas Wandi. Mudah kan?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR