Otomotifnet.com - Gaes, timing belt mobil bekas kesayangan kalian masih dalam kondisi aman?
Sebagai pemilik mobil bekas, prioritas utama kalian pastinya memastikan komponen kritis seperti timing belt berada dalam kondisi prima.
Komponen vital ini, yang terbuat dari karet khusus dengan daya tahan tinggi terhadap gesekan dan tekanan, berfungsi meneruskan putaran mesin untuk menggerakkan noken as (camshaft) sehingga mesin dapat beroperasi secara normal.
Namun, timing belt memiliki masa pakai optimal yang ketat. Jika timing belt putus, konsekuensinya adalah kerusakan mesin yang fatal dan memerlukan biaya perbaikan yang sangat besar.
Baca Juga: Inilah 3 Tanda Knalpot Mobil Bocor yang Perlu Kamu Waspadai!
Untuk mencegah kerugian tersebut, pengecekan berkala dan deteksi dini menjadi sangat penting.
Secara umum, timing belt dirancang untuk beroperasi efektif hingga jarak tempuh antara 40.000 km hingga 60.000 km, meskipun angka ini bisa bervariasi tergantung kondisi pemakaian.
Pemilik harus mewaspadai beberapa tanda kritis bahwa timing belt harus segera diganti:
Kondisi fisik: Perhatikan adanya retakan-retakan pada permukaan timing belt, yang merupakan indikasi jelas bahwa bahan karet telah aus dan kehilangan elastisitasnya.
Kondisi tensioner: Perluasan tekanan maksimum pada tensioner (pengencang) timing belt juga menandakan bahwa sabuk tersebut telah melar atau perlu diganti.
Jika tanda-tanda ini muncul, penggantian segera harus dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan pemasangan dilakukan dengan benar dan menghindari masalah serius pada kinerja mesin mobil bekas kalian.
Baca Juga: Cegah Helm Bau dan Berjamur! Tips Praktis Merawat Helm di Musim Hujan
Posted : Jumat, 5 Desember 2025 | 11:25 WIB| Last updated : Jumat, 5 Desember 2025 | 11:25 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR