"Kalau sampai modul dan electrical controlnya rusak, harganya tidak murah," tukas Sumarno.
Penyebab lainnya kata Sumarno yaitu pada sensor ABS di roda yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
"Umumnya karena faktor usia pakai atau ada benda asing yang menempel di sensor," terangnya lagi.
Bisa juga kabel sensor ABS terputus akibat nyangkut atau digigit hewan pengerat.
"Bisa dicek dari datalist speed sensor scan tool, normalnya ke empat roda punya kecepatan yang sama. Kalau ada sensor wheel speed yang bermasalah, maka sistem ABS akan dinon aktifkan dan lampu ABS di panel instrument akan menyala," tukasnya.
Selain itu bisa juga ketika melakukan penggantian bearing roda, "Biasanya salah beli bearing. Karena mobil modern umumnya encoder ABS-nya dipasang di bearing roda," ujar Sumarno.
Nah, yang mungkin jadi pertanyaan para pemilik mobil adalah apakah bila ABS bermasalah dapat membuat rem jadi blong?
"Kalau ABS tidak fungsi tidak akan membuat rem blong, namun rem akan bekerja seperti rem non ABS," jelasnya lagi.
Tapi pada mobil modern umumnya sistem ABS ditambah dengan EBD (Electronic Brake-force Distribution).
"Jadi selain mencegah mobil melintir saat hard breaking, EBD juga berkontribusi memperpendek jarak pengereman," tambahnya.
Namun Ia mengingatkan agar tetap selalu jaga jarak aman dan kecepatan kendaraan.
"Karena saat hard breaking mobil bisa saja masih melintir dan tidak bisa bermanuver," tandasnya.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Yang Muncul Saat Booster Rem Mobil Ada Kebocoran
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR