Meski begitu, hasil dari profesi penyedia jasa tukar uang itu bisa digunakan A untuk biaya kuliah anaknya.
"Enggak menentu (keuntungan), tahun lalu puji Tuhan saya dapat buat bayar semester anak, anak saya kuliah di UI," bebernya.
Menjadi penyedia jasa tukar uang sudah dilakukan A selama lebih kurang 15 tahun.
Lapak jasa penukaran uangnya berada di depan supermarket Super Indo Kalimalang.
"Saya sudah 15 tahun (jasa penukaran uang). Setiap tahun saya jualan ini, saya juga jual masker di sini sama istri," ujarnya.
A bisa melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan.
Namun, ada biaya yang dikenakan setiap penukaran.
Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.
Sejauh ini, masyarakat yang menukar masih sepi dibandingkan pada tahun lalu di waktu sama.
A menduga hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga atau biaya penukaran uang dari yang sebelumnya hanya 10 persen.
Baca Juga: Heboh, Lapak Penukaran Uang Diobrak-Abrik, Uang Berhamburan Di Jalanan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR