/photo/2019/03/05/3052905539.jpg)
Otomotifnet.com - Buat yang mau beli mobil bekas (mobkas) MPV antara Toyota Avanza 1.5 Vs Avanza Veloz 1.5 simak dulu nih hasil adu kencangnya.
Toyota Avanza diperkenalkan pada tahun 2003 lalu dan menjadi 'mobil sejuta umat'.
Yap, Toyota Avanza jadi mobil keluarga yang paling banyak diminati di Indonesia lantaran bisa menjadi mobil yang multi fungsi.
Pada tahun 2008, muncul Avanza mesin 1.500 cc khusus untuk varian tertingginya, yaitu tipe S.
Nah, Veloz baru diperkenalkan oleh TAM pada tahun 2011.
Strategi pengkastaan diubah, bila sebelumnya varian tertinggi diposisikan pada tipe S, maka saat itu dibuat lagi varian baru bernama Avanza Veloz.
Nah kali ini kita mengkomparasi akselerasi Toyota Avanza 1.5 tipe S generasi pertama dengan Toyota Avanza 1.5 Veloz generasi kedua yang sama-sama bertransmisi matik.
/photo/2019/03/05/3797591144.jpg)
Toyota Avanza 1.5 S A/T generasi pertama tahun 2008
Mesin yang dipakai Avanza 1.5 S generasi pertama yaitu berkode 3SZ-VE, 4 silinder segaris 1.495 cc, DOHC 16 katup dan sudah VVT-I (single).
Mesin yang sama seperti yang dipakai pada Toyota Rush atau Daihatsu Terios,
Mesin ini mampu memuntahkan tenaga 109 dk pada 6.000 rpm dan torsi 141 Nm pada 4.400 rpm.
Hasilnya, akselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 14,1 detik, kemudian akselerasi 40-80 km/jam tercatat 5,8 detik.
Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T generasi kedua tahun 2011
Mesin yang digunakan Toyota Avanza Veloz 1.5 generasi kedua tahun 2011 sama dengan generasi sebelumnya.
Yakni mesin berkode 3SZ-VE, 4 silinder segaris 1.495 cc, DOHC 16 katup dan sudah VVT-I (single).
Namun soal akselerasi masih lebih baik generasi sebelumnya, bisa jadi disebabkan dari bobot kendaraan yang bertambah lebih berat.
Akselerasi 0-100 Km/jam di angka 15,1 detik, kemudian akselerasi 40-80 km/jam tercatat 6,2 detik, angka tersebut masih lebih dari Avanza 1.5 generasi sebelumnya.
Nah, itulah hasil adu kencang Toyota Avanza 1.5 S Vs Avanza Veloz 1.5.
Baca Juga: Harus Tahu, Disinilah Masalahnya Saat Reservoir Radiator Sering Berkurang
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR