Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

mobil bekas

Harus Tahu, Inilah 4 Komponen Penyebab RPM Mesin Mobil Naik Turun

ARSN - Minggu, 28 April 2024 | 13:30 WIB
Inilah komponen penyebab RPM mesin mobil bekas naik turun (foto ilustrasi)
Angga Raditya
Inilah komponen penyebab RPM mesin mobil bekas naik turun (foto ilustrasi)

Otomotifnet.com - Putaran mesin atau RPM (Revolution Per Minute) di mobil bekas kesayangan kalian naik turun gaes?

Coba kalian cek 3 komponen penyebab RPM mesin mobil naik turun kalau bermasalah.

Yap, di mesin mobil RPM yang enggak stabil alias naik turun, menandakan ada yang enggak beres.

Gejala RPM enggak stabil ini bikin enggak nyaman.

Karena pengemudi bisa kesulitan dalam mengendalikan laju mobil pada putaran rendah.

Selain itu, juga dapat menyebabkan perpindahan tuas transmisi kurang lembut.

Di mobil, rpm ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu jumlah pasokan bahan bakar serta udara yang masuk ke ruang bakar.

Namun sistem pengapian harus normal alias tidak ada masalah.

Kalau dua faktor tersebut tidak konstan saat mesin bekerja maka putaran mesin atau rpm juga akan mengalami kendara.

Nah, ada 4 faktor yang bisa menyebabkan putaran mesin (rpm) naik turun tidak normal.

1. Sensor Mass Air Flow (MAF) dan Manifold Absolute Pressure (MAP)

Letak MAF di Toyota Vios
Dok. OTOMOTIF
Letak MAF di Toyota Vios

Sensor MAF bekerja mendeteksi jumlah pasokan udara yang masuk ke mesin menggunakan kecepatan aliran.

Nah, lantaran posisinya berada di di area saringan udara, sensor ini rentan kotor.

Pembacaan sensor MAF pun jadi tidak akurat, sehingga rpm mesin tidak stabil.

Begitu juga sensor MAP, yang bertugas mengetahui kondisi kevakuman di intake manifold.

Jika terjadi malfungsi, maka rpm mesin bisa naik-turun.

2. ISC (Idle Speed Control)

Idle speed control (ISC) Avanza - Xenia
Dok. Car & Tuning Guide
Idle speed control (ISC) Avanza - Xenia

ISC tugasnya sebagai aktuator dalam sistem injeksi, yang mengatur kondisi idle putaran mesin.

Ia memanfaatkan katup buka tutup saluran idle (solenoid valve).

Biasanya kalau rpm turun naik, bisa disebabkan ISC kotor, sehingga mengganggu kerja solenoid. Solusinya, ISC dicopot lalu dibersihkan.

"Sensor ini wajib dicek dan dibersihkan setiap perawatan berkala 10 ribu km. Namun bila sudah dibersihkan masih saja bermasalah, barulah diganti,” kata Dhaniar dikutip dari Otoseken.id.

Dhaniar ini adalah Service Advisor Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan

3. Throttle Body

Ilustrasi. Cukup semprotkan cairan cleaner ke throttle body (TB)
ryan/gridoto.com
Ilustrasi. Cukup semprotkan cairan cleaner ke throttle body (TB)

Teknologi mesin injeksi terkini sudah mengadopsi sistem drive by wire atau tak lagi menggunakan kawat kabel sebagai koneksi antara pedal gas dan throttle body.

Kini ada motor eletrik yang ditanam pada katup gas. Katup gas bekerja membuka menutup secara otomatis sesuai perintah dari sensor Accelerator Pedal Position (APP).

Kalau bagian servo-nya kotor, ini juga berpotensi membuat putaran mesin menjadi tidak stabil saat idle.

Pengecekan bisa dilakukan dengan membuka bagian throttle body, lalu cek bagian daun katupnya, karena biasanya suka banyak kotoran menempel pada dinding katupnya.

Kalau sudah terlalu banyak, otomatis mengganggu kerja sensor.

Baca Juga: Ternyata Ini Sebabnya Mobil Turbo Harus Pakai Oli Mesin Khusus

Editor : ARSN

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa