Otomotifnet.com - Putaran mesin atau RPM (Revolution Per Minute) di mobil bekas kesayangan kalian naik turun gaes?
Coba kalian cek 3 komponen penyebab RPM mesin mobil naik turun kalau bermasalah.
Yap, di mesin mobil RPM yang enggak stabil alias naik turun, menandakan ada yang enggak beres.
Gejala RPM enggak stabil ini bikin enggak nyaman.
Karena pengemudi bisa kesulitan dalam mengendalikan laju mobil pada putaran rendah.
Selain itu, juga dapat menyebabkan perpindahan tuas transmisi kurang lembut.
Di mobil, rpm ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu jumlah pasokan bahan bakar serta udara yang masuk ke ruang bakar.
Namun sistem pengapian harus normal alias tidak ada masalah.
Kalau dua faktor tersebut tidak konstan saat mesin bekerja maka putaran mesin atau rpm juga akan mengalami kendara.
Nah, ada 4 faktor yang bisa menyebabkan putaran mesin (rpm) naik turun tidak normal.
1. Sensor Mass Air Flow (MAF) dan Manifold Absolute Pressure (MAP)
Sensor MAF bekerja mendeteksi jumlah pasokan udara yang masuk ke mesin menggunakan kecepatan aliran.
Nah, lantaran posisinya berada di di area saringan udara, sensor ini rentan kotor.
Pembacaan sensor MAF pun jadi tidak akurat, sehingga rpm mesin tidak stabil.
Begitu juga sensor MAP, yang bertugas mengetahui kondisi kevakuman di intake manifold.
Jika terjadi malfungsi, maka rpm mesin bisa naik-turun.
2. ISC (Idle Speed Control)
ISC tugasnya sebagai aktuator dalam sistem injeksi, yang mengatur kondisi idle putaran mesin.
Ia memanfaatkan katup buka tutup saluran idle (solenoid valve).
Biasanya kalau rpm turun naik, bisa disebabkan ISC kotor, sehingga mengganggu kerja solenoid. Solusinya, ISC dicopot lalu dibersihkan.
"Sensor ini wajib dicek dan dibersihkan setiap perawatan berkala 10 ribu km. Namun bila sudah dibersihkan masih saja bermasalah, barulah diganti,” kata Dhaniar dikutip dari Otoseken.id.
Dhaniar ini adalah Service Advisor Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan
3. Throttle Body
Teknologi mesin injeksi terkini sudah mengadopsi sistem drive by wire atau tak lagi menggunakan kawat kabel sebagai koneksi antara pedal gas dan throttle body.
Kini ada motor eletrik yang ditanam pada katup gas. Katup gas bekerja membuka menutup secara otomatis sesuai perintah dari sensor Accelerator Pedal Position (APP).
Kalau bagian servo-nya kotor, ini juga berpotensi membuat putaran mesin menjadi tidak stabil saat idle.
Pengecekan bisa dilakukan dengan membuka bagian throttle body, lalu cek bagian daun katupnya, karena biasanya suka banyak kotoran menempel pada dinding katupnya.
Kalau sudah terlalu banyak, otomatis mengganggu kerja sensor.
Baca Juga: Ternyata Ini Sebabnya Mobil Turbo Harus Pakai Oli Mesin Khusus
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR