Otomotifnet.com - Aquaplanning jadi momok menakutkan yang bisa picu kecelakaan di jalan.
Aquaplaning terjadi ketika lapisan air menghalangi kontak antara ban dan permukaan jalan, menyebabkan kendaraan meluncur tanpa kendali.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya, terutama saat kondisi hujan deras atau jalanan tergenang air.
"Aquaplaning dapat semakin memburuk kalau ban dalam kondisi botak, kurang angin," kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana (25/6/2024).
Ban yang botak atau kurang angin membuat kemampuan untuk menyalurkan air dengan efektif hilang sehingga meningkatkan risiko kehilangan traksi.
Selain kondisi ban yang tidak optimal, penggunaan ban yang tidak sesuai juga bisa menjadi faktor penyebab aquaplaning.
"Bisa juga penyebabnya adalah salah menggunakan ban, misal menggunakan ban MT (Mud Terrain) yang dirancang untuk off-road, malah di permukaan aspal," tambah Sony disitat dari Kompas.com.
Ban MT didesain untuk medan berat dan berlumpur, bukan untuk jalanan aspal yang basah sehingga tidak mampu menyalurkan air dengan baik dan meningkatkan risiko aquaplaning.
Untuk menghindari risiko aquaplaning, penting bagi pengendara untuk memastikan kondisi ban selalu optimal dan menggunakan jenis ban yang sesuai dengan kondisi jalan.
Memeriksa tekanan angin secara rutin dan mengganti ban yang sudah botak adalah langkah-langkah penting untuk menjaga keselamatan di jalanan yang basah.
Baca Juga: Hidup Lagi Susah Ditambah Ban Botak Sebelah, Lakukan Trik Hemat Ini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR