Hingga fasilitas Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) untuk pelatihan pelanggan.
“LTC menjadi pusat teknologi yang memungkinkan kami memenuhi kebutuhan konsumen dengan pelumas yang lebih tepat dan canggih,” tambah Intania.
Di sisi keberlanjutan, Pertamina Lubricants juga melakukan berbagai inisiatif green business dalam operasionalnya.
Pada 2024, perusahaan mulai menggunakan botol kemasan berbahan dasar Post-Consumer Recycled (PCR) untuk beberapa produk pelumas ukuran 0,8 dan 3,5 liter.
Inisiatif ini bertujuan mendukung circular economy, yang memungkinkan material kemasan dipakai ulang untuk mengurangi dampak lingkungan.
Baca Juga: Begini Cara Menilai Produk Terbaik Otomotif Choice Award 2024
“Langkah ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengurangi dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Kami akan terus berinovasi untuk mewujudkan operasional yang lebih ramah lingkungan,” kata Intania.
Pertamina Lubricants juga memperoleh sertifikasi green building dari EDGE untuk area perkantoran di Pabrik Cilacap pada tahun ini.
Hal ini disebut sebagai bentuk komitmen Pertamina Lubricants terhadap operasional yang ramah lingkungan.
“Keberlanjutan adalah salah satu prioritas kami, dan kami akan terus menerapkan praktik terbaik untuk mendukung ekosistem yang lebih hijau,” tegasnya.
Selain itu, perusahaan berkomitmen mendukung tren teknologi otomotif terbaru seperti kendaraan listrik.
Meski demikian, Pertamina tetap optimis bahwa kebutuhan pelumas untuk kendaraan bermesin konvensional masih akan meningkat.
“Kami siap mendukung teknologi kendaraan baru dengan produk yang tepat, tetapi kami juga optimis dengan kebutuhan pelumas yang akan terus meningkat setiap tahunnya,” tutup Intania.
| Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR