Modifikasi Honda Tiger, Pilih Flat Tracker Biar Gak pegal

Otomotifnet - Rabu, 8 Juli 2015 | 13:13 WIB

(Otomotifnet - )



Jakarta
- Ubahan berkonsep café racer (CR) memang masih banyak diminati pecinta modifikasi. Namun jika bosan melanda, custom dengan ciri khas buntut model buntut tawon ini pun ditinggalkan, salah satunya yang dilakoni Hansel, empunya Honda Tiger lansiran 2005.

“Sudah sekitar 2 tahun, Tiger ini bergaya CR. Saya ubah berkonsep flat tracker (FT) seperti ini selain karena bosan, juga agar bisa dipakai berboncengan. Tangan juga enggak terlalu pegal mesti nunduk,” papar pria usia 20 tahun. Tahu keinginan pelanggan, Andi Akbar, penggawang The Katros Motorcycles (TKM) langsung mengeksekusi.

“FT bukan dipakai untuk ngetrail atau motocross, tapi hanya dipakai buat enduro, light offroad dan jalan-jalan,” ucap Atenx, panggilan akrab boss TKM. Builder yang mangkal di Jl. Ciputat Raya No.30, Kebayoran Lama, Jaksel ini bilang bahwa terobosan baru pada racikannya ini adalah pasang pelek depan lebar, tanpa ganti tabung sok.

Biasanya kalau pasang pelek lebar 3 inci dan dibalut ban ukuran 4.00-17 pasti mentok. “Solusinya biasanya mesti ganti tabung sok bawaan Yamaha Byson atau ukuran ban pakai yang lebih kecil. Tapi untuk menyiasati hal tersebut, tabung soknya saya papas sedikit tapi tetap aman dan fungsi,” yakin builder pengalaman lebih dari 6 tahun ini. • (otomotifnet.com)



Bukan cuma pemanis, sabuk kulit ini juga fungsional


Side plate tutupi ruang kosong


Sepatbor pendek, buritan makin sexy

Data Modifikasi
Pelek depan : Champ 3 inci
Pelek belakang : Champ 3,5 inci
Ban depan : Swallow 212 4.00-17
Ban belakang : Swallow 212 4.00-17
Bodi belakang : Galvanis 0,8 mm (Custom)
Tangki bensin : Galvanis 0,8 mm (Custom)
Setang : Aftermarket (flat track)
Head lamp : H3 (Jeep)
Stoplamp : Aftermarket
Knalpot : Megatron by Katros
Sok belakang : I Bike 320 mm
Tutup tangki: Duralium
Pengerjaan: 3 minggu
Estimasi biaya: Rp 12 jutaan
The Katros Motorcycles: 0838-97888333