Honda Blade bisa awet digeber habis-habisan selama 25 lap. Apalagi Blade bermesin bore-up yang dipakai untuk turun di kelas tersebut.
Selama 25 lap berlangsung dalam persaingan yang cukup ketat, Blade tunggangan pembalap yang akrab disapa Rere itu enggak kedodoran. “Sirkulasi pelumasan mesti lancar dan itu kunci utama Blade bisa awet digeber habis-habisan selama 25 lap. Apalagi Blade bore-up yang dipakai untuk turun di kelas tersebut,” kata Mariasan Kocex, pembalap yang kini menukangi mesin tunggangan Rere.
Pompa Oli berlabel Kawahara kunci sirkulasi Honda Blade besutan Rere
Untuk yang satu ini, Kocex enggak mau pakai pompa oli standar bawaan motor. Dengan spesifikasi untuk keperluan balap, pompa oli keluaran Kawahara yang ditemplokkan ke dalam mesin Blade itu.
Sistem pelumasan sudah nomor wahid, tanpa didukung setingan part lain maka akan percuma saja. Power mesin yang kuat di putaran atas, jadi patokan setingan yang sesuai dengan karakter balap Rere.
Sok belakang no label alias masih prototipe dengan rebound lembut. Nama timnya Kawahara Racing KYT, knalpotnya pasti Kawahara.
Klep jadi pintu masuk bahan bakar dan keluarnya sisa proses tersebut, enggak pakai bahan yang istimewa. “Cukup pakai klep bahan standar. Dengan komposisi klep bagian in berdiameter 28,5 mm dan ex 24 mm,” papar Kocex tanpa ragu.
Tanpa perangkat suplai bahan bakar yang sesuai, dipastikan setingan ciamik Blade tunggangan Rere akan percuma. Enggak mau rider-nya pulang tanpa gelar, maka suplai bahan bakar dipercayakan pada karburator Keihin PWK berventuri 24 mm.
Klep yang ditanam di silinder head, bahannya tidak ada yang istimewa. Noken as Kawahara K2, berdurasi 274°
Weeits tim privateer yang salah satu kuda besinya Honda ini, mematahkan dominasi Yamaha dan tim pabrikan Honda di awal balap Motoprix region 2 Jawa. (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi :
Sok Belakang : Kawahara Prototipe
Piston : Kawahara
Noken As : Kawahara
Knalpot : Kawahara
Karburator : Keihin PWK24
Ban : FDR