Widodo, mekanik bengkel DMC Jatiwarna, Bekasi, kolaborasi dengan Antoprayudi pemilik brand knalpot BKR di Cibinong, Jawa Barat. Keduanya menganut paham terbalik. Harusnya meracik dulu mesin disusul knalpot. Meraka malah bikin knalpot dulu disusul korek mesin. Walah...
Mereka bikin knalpot Kawasaki Ninja 150 khusus. Dimulai dari menentukan leher knalpot yang jadi faktor cepat-lambatnya hasil pembakaran dilepas. Makanya, model leher dibikin lurus ke bawah dengan spek awal diameter 40 mm. Kemudian, mengerucut ke bawah hingga menjadi 65 mm dengan sudut lekukan leher dipantek 45 derajat.
Sekilas, model leher knalpot seperti 3V3 yang pernah ngetop di Yamaha RX-King. “Lalu, bagian perut knalpot punya peranan besar menghasilkan tenaga. Dimensi tabung dibikin lebih besar 20 mm dari perut knalpot branded. Tujuannya, agar mampu menampung gas buang dari putaran bawah sampai atas lebih kuat. Nggak ada tenaga terbuang,” aku Antoprayudi alias Bokir.
Efek dari ubahan pelepas buang mesti diimbangi dengan silencer. Apalagi perangkat paling ujung di knalpot yang biasanya bisa bongkar-pasang ini, jadi penentu bengisnya suara knalpot juga. Tak ayal silincer panjang 33 cm, bagian saringannya dibikin diameter 26 mm.
Head motor dua langkah ini enggak dibiarkan standar pabrik. Biar kompresinya naik, kubah diukur pakai buret tercatat 14,2 cc. “Kompresi masih cukup aman walaupun meminum bahan bakar beroktan di atas 100. Squish ikut digerus pisau bubut,” ucap Dodo yang merahasiakan soal perbandingan kompresinya.
Namun main di lintasan gopek meter, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Seperti halnya karburator, membran dan pengapian. Hasilnya, pengabut gas Keihin PWL 26 direamer 28 mm. Kruk as diganti milik Kawasaki ZX 150 seiring CDI Denso 1454 diumpan aki kering 5 ampere bersama koil YZ125. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Blok: Gold 1855
Busi: NGK Platinum B9EVX
Monosok: YSS NSR 150
Ban Depan: Destone 50/90-17
Ban Belakang: Eat My Dust 60/80-17