Setelah kencan lebih lama, ada beberapa catatan menarik tentang skutik CBU Thailand ini
Jakarta - Kesan pertama, Yamaha Grand Filano layak menyandang gelar motor Asia rasa Eropa. Namun setelah berkencan lebih lama pada sesi test ride, ada beberapa catatan menarik tentang skutik CBU Thailand ini. Yuk simak terus!. • (otomotifnet.com)
Paduan analog dan digital pada spidometer mudah dibaca, lengkap dengan eco indicator
Fitur & Teknologi
Skutik seharga Rp 28 Juta (OTR Jakarta) ini menawarkan desain fashionable yang menabrak pakem matik di Indonesia, rodanya 12 inci lebih mirip skutik Italia, Vespa Sprint. Bukan hanya desain ala Eropa, agar makin berkelas, beberapa fitur unggulan sengaja dihadirkan. Spidometernya memiliki dua tripmeter, odometer dan jam.
Skutik bermesin Blue Core ini juga dijejali eco indicator, lampu kecil di spidometer ini akan menyala saat berkendara santai dengan bukaan gas halus.Rumah kunci kontaknya berkelas, selain aman dengan pengaman kontak (secure key shutter), juga ada dua tombol untuk membuka jok dan tangki bensin.
Penempatan tangki bensin tepat di dek sebelah kiri membuat pengisian jadi lebih mudah
Saat ditekan, bip..bip.. bunyi klakson dengan 2 kali kedipan sein untuk mengetahui keberadaan motor. Fungsi banget saat lupa posisi parkir.
Luas tapi kurang dalam, helm full face jadi tak bisa masuk
Footstep push open, mesti ditekan ke dalam agar terbuka
Riding position & Handling
Meski roda kecil dan tinggi jok hanya 790 mm tapi jangan harap mudah menapakan kaki ke tanah. Rider dengan tinggi badan dibawah 170 cm akan sedikit jinjit karena joknya lebar dan tebal. Jarak antara jok ke dek pijakan kaki juga terasa jauh, persis naik Vespa Primavera.
Makin asik ketika mengajaknya meliuk, roda berdiameter 12 inci-nya ternyata membuat skutik yang hanya dijual 350 unit di Indonesia ini cukup lincah. “Manuvernya ringan,” tutur Tester OTOMOTIF pada skutik yang pakai pelek lebar 2.50x12 di depan dan 2.75x12 di belakang dibalut ban ukuran sama di kedua roda, Maxxis 110/70-12.
Pelek berukuran 2.75 dan 2.50 x 12 depan belakang membuatnya jadi lebih lincah
Performa
Grand Filano dibekali mesin mirip Yamaha Mio M3, Mesin Blue Core-nya bervolume 125 cc dengan bore x stroke, 52,4 x 57,9 mm, kompresinya 11:1. Responnya tidak seperti yang dibayangkan, meski gendut tapi tetap responsif. Dibuktikan saat data akselerasi diambil. Tester OTOMOTIF yang melakukan pengetesan dengan Racelogic, mencatatkan respon putaran bawah tak beda jauh dari Mio M3.
Untuk kecepatan 0-60 km/j butuh waktu sama-sama 7,1 detik, sedang mencapai jarak 100 meter, hanya sedikit lebih lambat yaitu 09,1 detik, sedang Mio M3 8,6 detik. Top speed-nya, 95,8 km/j di racelogic, sedang Mio M3 96,6 km/j. Namun ada catatan, ketika kecepatan berada di 40 km/j, getaran terasa hingga ke tangan. Pacu lebih kencang lagi, hilang deh..
Konsumsi Bensin
Dengan kompresi mesin 11:1, Yamaha menyarankan untuk menggunakan bahan bakar beroktan 95. Dipakai berkeliling Jakarta siang-malam melewati beragam kondisi jalan. Hasilnya, saat dites konsumsi bensin, diperoleh angka 48 km/l di panel spidometernya. Sedang pengukuran manual dengan teknik fuel to fuel sebanyak 3 kali, didapat hasil rata-rata tak jauh berbeda, 46km/l.
Data Test
0-60 km/j : 07,1 detik
0-80 km/j : 16,1 detik
100 meter : 09,1 detik (62,5 km/j)
201 meter : 14,2 detik (76,1 km/j)
402 meter : 23,1 detik (90,8 km/j)
Top speed : 100 km/j spido
Top speed : 95,8 km/j racelogic
Konsumsi bensin : 48 km/l
Tester : 180 cm / 75 kg
Data Spesifikasi
P X L X T : 1.820 mm X 685 mm X 1.145 mm
Jarak sumbu roda : 1280 mm
Jarak terendah ke tanah : 135 mm
Tinggi tempat duduk : 790 mm
Berat isi : 99 kg
Kapasitas tangki bensin : 4,4 liter
Kapasitas mesin : 125 cc
Tipe mesin : Air cooled 4-stroke, SOHC
Diameter X Langkah : 52,4 x 57,9 mm
Perbandingan kompresi : 11 : 1
Daya maksimum : 8,1 dk/6.500 rpm
Torsi maksimum : 9,7 Nm/5.000 rpm
Sistem starter : Electric & kick starter
Sistem bahan bakar : Fuel injection
Tipe kopling : Kering, Centrifugal Automatic
Tipe transmisi : V-belt Automatic
Ban depan & belakang : 110/70-12