Desain dan Fitur
Memperhatikan desain CB500X, bisa dibilang enggak ada yang istimewa namun tetap enak dilihat. Khas besutan dual purpose yang siap dipakai adventure, sisi depan dibikin tinggi termasuk setang dan ground clearance-nya, sehingga menggambarkan besutan yang siap melahap berbagai jenis medan.
Bagian yang unik bentuk lampu utama yang meruncing dengan tambahan lips di bawahnya, yang jika dilihat dari samping mirip paruh burung. Bentuk knalpotnya yang bulat dengan ujung oval mirip dengan New CBR250R. Sedang pelek model palang Y memberikan kesan ramping namun sporti.
Panel instrumennya mungil banget kan?
Windshield yang bisa diadjust 40 mm jadi salah satu fitur unggulan. Berikutnya pakai suspensi dengan jarak main panjang, kendati masih model teleskopik 41 mm, sementara rival sudah upside down. Untuk suspensi belakang pakai pro-link dengan setelan preload 9 tingkat.
Pengereman dibekali ABS, namun hanya single disc nih. Untuk keamanan, kunci dibekali teknologi HISS (Honda Ignition Security System), sistem immobilizer sehingga tak bisa dinyalakan dengan kunci duplikat.
Panel indikator pakai model full digital dengan ukuran terbilang kecil, tak heran melihat rpm saat jalan pun tak bisa sekedar melirik, imut sih! Isinya lumayan lengkap, takometer model bar, spidometer, odometer, tripmeter, konsumsi bensin real dan rata-rata sampai jam.
Ada cantolan helm pakai kawat, seperti di CBR150R/CB150R
Riding Position dan Handling
Kendati tampak tinggi, naik CB500X ternyata tetap nyaman untuk badan postur Asia, karena tinggi jok hanya 810 mm dengan busa empuk dan tak terlalu lebar, sehingga saat berhenti kaki bisa menapak sempurna. Tuh lihat fotonya, Tester OTOMOTIF berpostur 173 cm 63 kg kakinya masih menapak sempurna.
Posisi duduknya khas besutan untuk jalan jauh, dengan setang tinggi dan footstep agak ke depan, memberikan riding position yang santai karena punggung bisa tegak. Enggak heran dipakai menempuh perjalanan jauh, lengan dan pinggang tak mudah pegal, karena juga didukung jok dengan busa empuk dan mesin yang sangat halus. Kopling juga empuk.
Handling CB500X yang punya bobot 196 kg, termasuk mudah dikendalikan. Rasanya enggak beda jauh dengan besutan 250 cc, karena bobot hanya beda sekitar 32 kg jika dibanding CBR250R. Untuk mengarahkan laju tak terlalu butuh usaha ekstra atau main badan, sehingga tak membuat badan lekas capai.
Penggunaan ban dual purpose dari Pirelli tipe Scorpion Trail cukup membantu ketika menerabas jalan aspal rusak atau tanah, enggak mudah slip. Dan adanya rem ABS, jadi enggak perlu takut ban ngesot saat mengerem di jalan tanah atau aspal berpasir.
Suspensi cukup keras, untung belakang bisa disetel Ban Pirelli Scorpion Trail cukup baik di jalan tanah
Redaman suspensi CB500X terbilang kurang soft, compression kurang lembut sehingga guncangan dari permukaan jalan masih cukup terasa di setang dan jok. Namun tenang, khusus suspensi belakang yang pakai model pro-link bisa disetel sampai 9 tingkat preload-nya, jadi bisa sedikit membantu. Sedang suspensi depan pasrah apa adanya, karena tak ada yang bisa disetel.
Performa
Karakter mesin CB500X ini terbilang nyaman dan klop untuk yang suka cruising menikmati jalan dengan santai, karena tenaga dan torsi dari mesin 2 silinder ini sudah kuat sejak rpm rendah, tepatnya sejak 3.000 rpm jambakan sudah terasa begitu kuat. Jadi tak perlu buka gas dalam-dalam sudah ngacir.
Karakter tersebut tampak jelas dari hasil tes di atas dynamometer, grafik torsi flat khas mesin square (diameter x langkah piston 67 x 66,8 mm), di atas 35 Nm sejak bukaan gas saat pengukuran yaitu di 3.500 rpm, dan baru mulai menurun di 7.000 rpm, itu pun penurunannya perlahan. Enggak heran rasanya tenaga selalu padat berisi.
Hanya saja, karakter mesin berkapasitas murni 471 cc ini memang tak bisa berkitir tinggi, terbaca limiter di 9.000 rpm, sehingga akselerasi tak terlalu istimewa. Lihat hasil pengukuran pakai Racelogic, kecepatan 100 km/jam ditempuh 6 detik. Sedang jarak 402 meter dari berhenti diraih dalam waktu 15,5 detik. Data lengkap lihat tabel ya.
Konsumsi Bensin
Jarang main putaran mesin tinggi, membuat konsumsi bensin CB500X ini terbilang efisien. Menggunakan bensin beroktan 92, MID menunjukkan angka 4,8 L/100 km atau 20,8 km/lt. Jalanan yang dilalui bervariasi, dari kemacetan saat berangkat kerja di pagi hari sampai jalan kosong di malam hari.
Dari sektor mesin pakai teknologi DOHC 8 klep berpendingin cairan dengan pasokan bensin injeksi PGM-FI.
Lebih lengkap galeri test ride Honda CB500X klik di sini
Data Akselerasi
0-60 km/jam : 2,8
0-80 km/jam : 4,3
0-100 km/jam : 6
0-100 meter : 6,1 (@ 101 km/jam)
0-201 meter : 9,3 (@ 122,7 km/jam)
0-402 meter : 15,5 (@ 144,5 km/jam)
Konsumsi bensin : 20,8 km/liter
Data Spesifikasi
P x L x T: 2.095 x 830 x 1.290 mm
Jarak sumbu roda: 1.421 mm
Jarak terendah: 170 mm
Tinggi jok: 810 mm
Bobot basah: 196 kg
Caster Angle/Trail: 26.5°/108.0 mm
Kapasitas tangki: 17 Liter
Tipe mesin: Liquid-Cooled, 4-Stroke, 8-Valve, DOHC Parallel Twin Cylinders
Kapasitas: 471 cc
Pengabutan: PGM-FI [Programmed Fuel Injection]
Diameter x langkah: 67 x 66,8 mm
Tipe transmisi: Constant Mesh 6-Speed Return
Rasio kompresi: 10,7 : 1
Tenaga maksimal: 47 dk/8.500 rpm
Torsi maksimal: 43 Nm/7.000 rpm
Tipe starter: Electric Starter
Kapasitas oli: 3,2 Liter
Tipe kopling: Wet Multiplate with Coil Spring
Tipe sasis: Diamond Steel
Suspensi depan: Telescopic 41 mm
Suspensi belakang: Steel Square Pipe
Swingarm with Pro-link system and Single Shock with 9 Position Spring-Preload Adjustability
Rem depan: Twin-Piston Caliper with single 320 mm Wavy Disc
Rem belakang: Single Piston Caliper with 240 mm Wavy Disc
Ban depan: 120/70ZR–17MC
Ban belakang: 160/60ZR–17MC
Pesaing
Mesin: 2 silinder segaris DOHC 8 klep berpendingin cairan
Diameter x langkah: 83 x 60 mm
Kapasitas: 649 cc
Tenaga: 68,4 dk/8.500 rpm
Torsi: 64 Nm/7.000 rpm
Bobot: 214 kg
Tinggi jok: 840 mm
Jarak sumbu roda: 1.415 mm
Harga: Rp 164,6 juta