Perubahan yang pada akhirnya mengubah karakter sang medium Ninja
Jakarta - Setelah beberapa waktu lalu OTOMOTIF sempat melakukan first ride, kini tiba saatnya kencan membelah keramaian Jakarta. Sesi test ride ini cukup istimewa karena Ninja 300 kabarnya hanya akan dijual dalam jumlah terbatas di Indonesia. Penasaran seperti apa performanya? Langsung gas!
Bukan hanya desain, feeling posisi berkendara motor sport 300 cc ini terasa identik dari Ninja 250. Terasa pas di badan tester dengan tinggi 180 cm. Mengingat posisi riding menunduk ala moge, tangan akan terasa lebih cepat pegal kalau terlalu lama bermacet ria.
Konsumsi bensin sedikit lebih irit, berkat torsi lebih besar
Secara dimensi motor ini juga tidak berbeda dari pendahulunya. Punya panjang 2.015 mm, jarak sumbu roda 1.400 mm dan bobot 172 kg membuatnya tetap mudah dikendarai. Saat selap-selip agak terganggu dengan radius putar lebarnya, tapi masih dalam toleransi. Kaki-kaki juga sama, ban IRC Road Runner 140/70-17 berpadu pelek 4.00 inci di belakang. Sedang yang depan pakai ban 110/70-17, peleknya 2.75 inci.
Karakter suspensi nyaman untuk harian, sok tunggal yang menopang bobot tester 75 kg terasa tidak terlalu keras. Lebih bisa meredam goncangan saat terkena jalan berlubang. Suspensi depan yang tak sengaja menghantam lobang juga memiliki rebound pas, bikin stabil saat menikung di jalan bergelombang.
Tampang luar dan riding position sama persis dengan Ninja 250
Beralih performa mesin, sektor ini yang membuatnya menjadi berbeda. Kapasitas ruang bakarnya lebih besar yaitu 296 cc diperoleh dari langkah stroke up. Diameter piston sama-sama 62 mm, tapi beda kruk as, pakai stroke 49 mm (Ninja 250 hanya 41,2 mm). Selain itu throttle body pada sistem injeksi Ninja 300 juga lebih besar, diameternya 32 mm (Ninja 250 hanya 28 mm).
Perubahan lain ada setingan electronic control unit-nya. Perubahan ini pada akhirnya mengubah karakter sang medium Ninja. Pertama kita lihat di atas dyno. OTOMOTIF memboyong Ninja 300 ini ke Sportisi Motorsports di, Rawamangun, Jaktim dan mengujinya dengan dynamometer Dynojet model 250i.
Grafik dyno jelas terlihat tenaga dan torsi lebih besar dibanding dengan Ninja 250
Hasilnya, power maksimal tembus 32,42 dk pada 10.800 rpm dan torsi 22,10 Nm di 8.600 rpm. Ini artinya lebih besar dari Ninja 250 yang hanya 27,79 dk pada 11.400 rpm dan torsi 18,67 Nm pada 8.800 rpm diukur pada dyno yang sama. Wah, bedanya lumayan ya!
Kedua, diuji langsung di aspal. Respon awal yang smooth pada Ninja 250 langsung hilang. Sejak putaran rendah, entakan tenaganya langsung terasa. Apalagi sudah ada slipper clutch, ketika turun gigi lebih halus, efek engine brake di roda belakang berkurang.
Menggunakan Racelogic, tercatat jika akselerasinya makin cepat. Ninja 300 hanya butuh waktu 3 detik untuk mencapai kecepatan 60 km/j membuatnya lebih cepat 0,1 detik dari catatan waktu terbaik Ninja 250. Mencapai 100 km/j gapnya makin jauh, 0,8 detik. Menempuh jarak 201 meter, Ninja 300 lebih cepat 0,6 detik. Data lain lihat tabel ya..
Kopling dilengkapi slipper clutch, turun gigi lebih halus
Jadi tenaga lebih besar, BBM lebih hemat, namun sayang harga beda Rp 20 jutaan! • (otomotifnet.com)
Stroke up ubah karakter putaran bawah lebih nendang
Data test
Kawasaki Ninja 300
0-60 km/j = 3 detik
0-80 km/j = 4,8 detik
0-100 km/j = 6,7 detik
100 m = 6,1 detik
201 m = 9,3 detik
402 m = 14,5 detik
Top speed racelogic = 154 km/j
Top speed spidometer = 162 km/j
Konsumsi bensin : 23,6 km/liter
Kawasaki Ninja 250
0-60 km/jam : 3,1 detik
0-80 km/jam : 4,9 detik
0-100 km/jam : 7,5 detik
0-100 m : 6,4 detik
0-201 m : 9,9 detik
0-402 m : 15,7 detik
Top speed : 161 km/jam (spidometer)
Konsumsi bensin : 21 km/liter