Power besar sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, motor ini memiliki tenaga maksimal 35,5 dk, lebih besar dari kompetitornya yang sama-sama mengusung mesin 2 silinder. Nah, kata kunci yang kedua, enak dipakai harian tentunya menjadi konsentrasi Yamaha membuat motor R25 lebih mudah dikendarai.
Yamaha memulainya dengan memilih rangka tipe diamond, sedikit berbeda dengan barisan keluarga R series dari YZF-R1 hingga yang paling kecil R15 semuanya pakai deltabox.
"Tujuannya lebih ke arah fungsional. Yakni easy to handle dan memberi kesan slim yang kompak saat ditunggangi,” jelas pria ramah ini penuh semangat.
Menurutnya desain R25 mengutamakan slim dan ringan. “Ini bukan soal deltabox yang lebih baik atau buruk, tapi lebih ke arah fungsi. Seandainya dipilih deltabox feeling berkendaranya akan beda,” sambungnya lagi.
Long asymmetric swing arm membuat tampilan makin kekar.
Istimewanya, tingkat kekakuan sasis turbular Yamaha R25 boleh diadu dengan motor bersasis deltabox. “Sasis R25 dirancang untuk dapat menyerap gaya twisting (pelintir) yang lebih besar, tapi sudut sasis (bend) dibuat lebih kecil. Sehingga selain ukuran menjadi kompak, tapi juga memberikan feeling berkendara sporty layaknya keluarga R-Series,” terangnya.
Upaya lain untuk membuat R25 mudah dikendarai adalah dengan melakukan pembagian bobot 50:50 untuk depan dan belakang, sehingga Yamaha berani mengklaim handlingnya sangat sporty. Untuk mendapatkan distribusi bobot 50:50, bukan hanya dari konstruksi rangkanya, tapi juga berkat aplikasi long asymmetric swing arm dan knalpot jenis mid ship muffler yang memiliki tabung besar tepat di bagian tengah kolong motor ini.
Posisi knalpot di kolong seperti ini juga membantu mencapai distribusi bobot 50:50.
Pada pertemuan pertama dengan Yamaha R25, tim OTOMOTIF langsung mencoba riding position-nya. Posisi duduknya terbilang masih nyaman, enggak terlalu membungkuk. Bagi Tester OTOMOTIF berpostur 173 cm 65 kg, saat duduk kaki menapak sempurna, karena tinggi jok hanya 780 mm.
Berikutnya dengan fairing ramping, sedikit lebih ramping dari Ninja 250FI, menjadikan R25 gampang bermanuver. Sudut putar kemudi juga lumayan sempit, yaitu 34° baik ke kanan maupun kiri.
Oiya, yang tak luput dari perhatian adalah spesifikasi kaki-kakinya. Yang depan menggunakan suspensi 41 mm, mirip Byson, terlihat begitu kekar. Mengawal pelek 2,75x17 dibalut ban 110/70-17. Belakang pakai lengan ayun asimetris berbahan besi, monosoknya tipe konvensional, namun pakai sokbreker double tube. Travel mencapai 125 mm. Pelek 4,00x17 dengan ban 140/70-17.
Kekar! (motor.otomotifnet.com)