Tes Koil Ultraspeed Racing di Kawasaki Ninja 250 F1

Dimas Pradopo - Jumat, 28 Maret 2014 | 08:48 WIB

Tes Koil Ultraspeed Racing di Kawasaki Ninja 250 F1 (Dimas Pradopo - )

OTO-OCT
Jakarta - Pengguna Honda CBR250R dan Kawasaki Ninja 250 injeksi, ada yang lagi doyan upgrade performa secara instan. Cara yang dilakukan, mengganti koil standar yang model pensil, dengan produk aftermarket yang dibanderol Rp 1 juta.

“Power band CBR250R maupun Ninja 250 injeksi, jadi lebih baik. Terasa putaran mesin bawahnya lebih galak, dengan memasang koil aftermarket,” jelas Freddy Gautama, pemilik koil aftermarket brand Ultraspeed Racing di Jl. Panjang, Jakbar.

Enggak bisa langsung percaya dengan apa yang dibilang si empunya produk, agar dapat gambaran lansung efek dari penggunaan koil tersebut, maka dilakukan pengetesan.

Ada 2 kali pengetesan yang dilakukan untuk mengetahui efek pemakaian part tersebut. Pertama adalah dengan alat yang bisa melihat langsung loncatan bunga api dari busi.
 
Dengan alat tersebut, secara bersandingan dites busi yang dicolok ke koil standar dan Ultraspeed Racing. Hasilnya tampak jelas, bahwa loncatan bunga api pada busi yang dicolok ke koil aftermarket tersebut lebih besar dibanding pakai koil standar Ninja 250F1.

Langkah selanjutnya pengetesan dengan menggunakan alat dyno test. Ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan koil Ultraspeed Racing, terhadap torsi dan horse power.
OTO-OCT
Tes Koil Ultraspeed Racing di Kawasaki Ninja 250 F1
Ninja 250 F1 mesin standar namun bersilencer knalpot aftermarket dites dengan koil standar, torsi tertingginya 18,98 Nm/10.786 rpm. Sedangkan power tertingginya ada di angka 29,79 dk/11.473 rpm.

Kemudian koil standar diganti dengan aftermarket, setelah beberapa kali run didapat torsi tertinggi 20,09 Nm/10.370 rpm. Powernya sendiri terdongkrak sampai 31,03 dk/11,379 rpm. (motor.otomotifnet.com)