Padahal secara teknis, motor India ini layak disandingkan dengan Honda Tiger dan Yamaha Scorpio Z. Yuk kita intip fitur ketiga motor ini, apakah yang murah mampu bersaing?
Desain Bodi dan Finishing
Secara desain, Honda Tiger dan Yamaha Scorpio Z tampil lebih gagah. Sebagai motor penjelajah keduanya memilih tampil garang dengan garis bodi tegas. Sedang Pulsar 220 mendesain dirinya sebagai motor turing yang sporty.
Penambahan fairing yang cuma setengah ini diharapkan membuat tampilannya makin sporty. Tapi kok jadi terlihat maksa ya, bagian samping fairingnya membulat, tapi desain buntutnya tetap kaku dengan sudut tajam.
Kombinasi warnanya pun, Bajaj Pulsar 220 paling sederhana. Hanya warna polos dengan emblem logo berwarna perak. Nuansa yang didapat malah jadi terlihat elegan. Sedang Tiger dan Scorpio Z percaya diri dengan motif rame.
Soal finishing detail bodi, frame dan kelengkapannya, Pulsar 220 harus mengakui tak serapi kedua kompetitornya. Part-part kecil pada bodi seperti air ram di fairing, head lamp dan beberapa bagian rangka terlihat tidak mulus.
Fitur dan Teknologi
Tapi ngomongin fitur, ada keunggulan pada Pulsar 220. Paling mencolok ada di panel digital yang digunakannya. Speedometer dan kelengkapan lainnya seperti indikator BBM dan odometer ditampilkan secara digital. Sedang Tiger dan Scorpio masih setia dengan panel analog.
Tapi kunci setang, hanya Tiger yang sudah dilengkapi dengan pengaman bermagnet. Pulsar 220 dan Scorpio Z masih pakai kunci konvensional. Lanjut ke mesin. Ketiganya mengusung kapasitas mesin 200cc ke atas, data dari masing-masing ATPM menyebutkan Pulsar 220 paling bertenaga.
Pulsar 220 menawarkan teknologi dua busi DTSi (Digital Twin Spark Ignition) pada mesin 220cc satu silinder SOHC dua klepnya. Mesin sudah dilengkapi oil cooler ini diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 21 Ps dan torsi 19 Nm.
Sedang Scorpio hadir dengan mesin yang terkenal bandel. Mesin 223cc nya diklaim punya power 18,2 Ps dengan torsi 17.5 Nm.
Desain Bodi dan Finishing
Secara desain, Honda Tiger dan Yamaha Scorpio Z tampil lebih gagah. Sebagai motor penjelajah keduanya memilih tampil garang dengan garis bodi tegas. Sedang Pulsar 220 mendesain dirinya sebagai motor turing yang sporty.
Penambahan fairing yang cuma setengah ini diharapkan membuat tampilannya makin sporty. Tapi kok jadi terlihat maksa ya, bagian samping fairingnya membulat, tapi desain buntutnya tetap kaku dengan sudut tajam.
Kombinasi warnanya pun, Bajaj Pulsar 220 paling sederhana. Hanya warna polos dengan emblem logo berwarna perak. Nuansa yang didapat malah jadi terlihat elegan. Sedang Tiger dan Scorpio Z percaya diri dengan motif rame.
Soal finishing detail bodi, frame dan kelengkapannya, Pulsar 220 harus mengakui tak serapi kedua kompetitornya. Part-part kecil pada bodi seperti air ram di fairing, head lamp dan beberapa bagian rangka terlihat tidak mulus.
Komparasi Fitur, Bajaj Pulsar 220 vs Honda Tiger dan Yamaha Scorpio
Tapi ngomongin fitur, ada keunggulan pada Pulsar 220. Paling mencolok ada di panel digital yang digunakannya. Speedometer dan kelengkapan lainnya seperti indikator BBM dan odometer ditampilkan secara digital. Sedang Tiger dan Scorpio masih setia dengan panel analog.
Tapi kunci setang, hanya Tiger yang sudah dilengkapi dengan pengaman bermagnet. Pulsar 220 dan Scorpio Z masih pakai kunci konvensional. Lanjut ke mesin. Ketiganya mengusung kapasitas mesin 200cc ke atas, data dari masing-masing ATPM menyebutkan Pulsar 220 paling bertenaga.
Pulsar 220 menawarkan teknologi dua busi DTSi (Digital Twin Spark Ignition) pada mesin 220cc satu silinder SOHC dua klepnya. Mesin sudah dilengkapi oil cooler ini diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 21 Ps dan torsi 19 Nm.
Sedang Scorpio hadir dengan mesin yang terkenal bandel. Mesin 223cc nya diklaim punya power 18,2 Ps dengan torsi 17.5 Nm.
Sedang yang paling kecil powernya adalah Honda Tiger. Mesin dengan kapasitas bersih 196,9 cc yang sudah 18 tahun mengaspal di Indonesia ini hanya menghasilkan 16,7 Ps.
Kaki-kaki
Hanya Scorpio Z yang menawarkan suspensi belakang tunggul. Sedang Tiger dan Pulsar 220 masih menggunakan sokbraker belakang ganda tapi sudah dilengkapi tabung oli.
Komparasi Fitur, Bajaj Pulsar 220 vs Honda Tiger dan Yamaha Scorpio
Hanya Scorpio Z yang menawarkan suspensi belakang tunggul. Sedang Tiger dan Pulsar 220 masih menggunakan sokbraker belakang ganda tapi sudah dilengkapi tabung oli.
Sedang suspensi depannya, semua mengandalkan tipe teleskopik, tapi punya Pulsar 220 paling besar bila dibandingkan dengan kedua kompetitornya.
Urusan roda, Tiger dan Scorpio Z menggunakan lingkar 18 inci. Hanya Pulsar 220 yang pakai 17 ini. Meski lebih kecil, tapi ukuran ban yang digunakan jadi bisa lebih lebar dan tebal.
Urusan roda, Tiger dan Scorpio Z menggunakan lingkar 18 inci. Hanya Pulsar 220 yang pakai 17 ini. Meski lebih kecil, tapi ukuran ban yang digunakan jadi bisa lebih lebar dan tebal.
Pulsar 220 pakai ukuran ban 90/90 di depan dan 120/80 di belakang. Sedang Tiger dan Scorpio hanya pakai ukuran 100/90 di roda belakang.
Tapi Scorpio Z punya kekalahan telak dibanding Honda Tiger dan Bajaj Pulsar 220. Motor sport Yamaha ini belum dilengkapi rem cakram di roda belakangnya.
Harga
Hemmm... harga yang bikin kaget. Bajaj Pulsar 220 dijual Rp 18,6! Sedang Honda Tiger dilepas Rp 24,9 juta dan Yamaha Scorpio Z dijual Rp 23,7 jutaan. Jauh benget kan selisih harganya, silahkan dipilih..!
Tapi Scorpio Z punya kekalahan telak dibanding Honda Tiger dan Bajaj Pulsar 220. Motor sport Yamaha ini belum dilengkapi rem cakram di roda belakangnya.
Harga
Hemmm... harga yang bikin kaget. Bajaj Pulsar 220 dijual Rp 18,6! Sedang Honda Tiger dilepas Rp 24,9 juta dan Yamaha Scorpio Z dijual Rp 23,7 jutaan. Jauh benget kan selisih harganya, silahkan dipilih..!
Bajaj Pulsar 220 | Honda Tiger | Yamaha Scorpio Z | |
Harga OTR Jakarta (Rp,Juta) | 18,6 | 24,9 | 23,7 |
Pilihan warna | 5 | 4 | 3 |
Dimensi | |||
Panjang x Lebar x Tinggi (mm) | 2035 x 750 x1165 | 2.029 x 747 x 1.093 | 2.025 x 765 x 1.095 |
Jarak sumbu roda (mm) | 1.350 | 1.327 | 1.295 |
Jarak terendah ke tanah (mm) | - | 155 | 165 |
Berat kosong (kg) | 150 | 138 | - |
Kapasitas tangki BBM (Liter) | 15 | 13,2 | 13 |
Rangka | |||
Suspensi depan | Teleskopik | Teleskopik | Teleskopik |
Suspensi belakang | Lengan ayun, sokbreker ganda | Lengan ayun, sokbreker ganda | Lengan ayun, sokbreker tunggal |
Rem depan | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis |
Rem belakang | Cakram hidrolis | Cakram hidrolis | Tromol |
Pelek depan | Casting 17 inci | Casting 18 inci | Casting 18 inci |
Pelek belakang | Casting 17 inci | Casting 18 inci | Casting 18 inci |
Ukuran ban depan | 90 / 90 X 17 | 2,75 - 18 42L | 80/100-18 |
Ukuran ban belakang | 120 / 80 X 17 | 100/90 - 18 | 100/100-18 |
Mesin | |||
Tipe | SOHC DTS-i 4-tak | SOHC 4-tak | SOHC 4-tak |
Sistem pendingin | Udara dan Oil Cooler | Udara | Udara |
Diameter x langkah (mm) | 67 x 62,4 | 63,5 x 62,2 | 70,0 x 58,0 |
Kapasitas silinder (cc) | 220 | 196,9 | 223 |
Perbandingan kompresi | 9,5 : 1 | 9,0 : 1 | 9,5 : 1 |
Daya maksimum (ps/rpm) | 21 / 8.500 | 16,7 / 8.500 | 18.2 / 8.000 |
Torsi maksimum (Nm/rpm) | 19,12 / 7.500 | - | 17.5 / 6.500 |
Sistem pengapian | DC-CDI | AC-CDI | DC-CDI |
Sistem starter | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol | Elektrik & Engkol |
Sumber: Yamaha, Bajaj, Honda |