Meskipun Beda Kasta, Mari Bandingkan Tiga Skutik 125cc Ini?

Editor - Kamis, 8 Juli 2010 | 08:14 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Pasar skutik 125 cc yang awalnya hanya diisi Suzuki dengan tiga modelnya, kini lengkap diisi 3 pabrikan besar. Seiring munculnya Honda PCX dan Yamaha Xeon. Untuk memberi panduan Anda, OTOMOTIF menghadirkan ketiganya dan mengujinya. Oh iya, Suzuki diwakili Skywave.

Oh ya, demi memudahkan, seperti biasa parameter pengujian terbagi jadi 5; model atau desain, fitur & teknologi, handling, performa & konsumsi bahan bakar, harga. Penasaran dengan hasilnya? Simak terus!

Model/ Desain

Nuanasa elegan tersirat kuat pada desain PCX. Garis bodi melengkung dipadu lampu depan besar, jok lebar dengan punuk di tengahnya. Apalagi minim stiker, hanya ada emblem model timbul. Skywave juga cukup elegan, tapi agak futuristik dengan lampu melengkung. Bodi dan jok pun lumayan lebar. Mantap menumpu bokong.

Paling beda roh yang dibawa Xeon. Kesan sporti begitu kental, dengan garis bodi lurus-lurus, detailnya pun menyiratkan hal itu, seperti spidometer yang bisa dibilang sangat futuristik.


PCX, kaya akan fitur dan teknologi

Xeon paling ringan, lincah untuk manuver

Skywave harga paling terjangkau

Fitur & Teknologi

Di skutik Honda yang didatangkan utuh dari Thailand itu, bisa dibilang paling lengkap. Seperti idling stop system (ISS), sistem injeksi, pendinginan mesin pakai cairan (liquid cooled), combi brake system hidrolik, remote control, side stand switch, dan bagasi sangat besar (muat helm full face).

Yamaha Xeon dibekali beberapa teknologi baru. Di antaranya piston tempa (forged piston), silinder berlapis DiASil, TPS (Throttle Position Sensor), pendinginan mesin pakai cairan (liquid cooled). Bagasi bisa menampung helm half face.

Suzuki Skywave bisa dibilang sederhana. Lantaran paling lama beredar. Yang menonjol side stand switch, secondary air filter, capasitor bank, dan bagasi besar yang bisa menampung helm full face.

Sedang fitur yang sama-sama diusung ketiganya di antaranya; kompartemen mungil di bawah setang, dan kunci bermagnet yang sekaligus untuk membuka jok. Sedikit beda pada PCX, untuk membuka jok dan tutup bensin perlu memencet tombol di sebelah lubang kunci.

Handling

Bodi dan bobot yang besar (125 kg) membuat PCX terasa mantap kala diajak bermanuver. Suspensi depan dan belakang ganda mampu memberi peredaman maksimal. Tak goyang kala menikung. Hanya saja ground clearance yang rendah, membuatnya gampang menggesek aspal. Terutama standar tengahnya.

Xeon dengan bodi yang mungil (103 kg) terasa sangat ringan. Kala menikung ekstrem jadi terasa agak melayang. Namun  itu membuatnya gampang meliuk-liuk di antara mobil saat macet. Sayang suspensi belakang terasa agak keras kala bertemu jalan jelek atau speed trap.

Suspensi Skywave terasa empuk, namun tetap stabil kala menikung. Roda berdiameter 16” (paling besar) membuatnya lebih nyaman kala lewat jalan rusak, lantaran tak gampang terperosok. Beratnya hanya 113 kg.

Performa & Konsumsi BBM

Meski ketiganya punya kapasitas mesin sama, tapi konfigurasi, teknologi, dan bobot berbeda-beda. Makanya hasil yang ditorehkan pun tak sama. Mau tahu hasilnya? Silakan amati tabel hasil pengujian menggunakan Racelogic dari Inggris.

Konsumsi bensin diukur dengan cara mengisi bensin penuh pakai Pertamax, odometer dicatat. Lalu untuk jalan seperti sehari-hari. Setelah itu diisi penuh lagi dan dicatat jarak tempuhnya. Maka diketahui konsumsi BBM-nya.

Daya akselerasi PCX Xeon Skywave
0-60 km/jam 7,3 detik 6,5 detik 5,29 detik
0-80 km/jam 15,8 detik 12,1 detik 11,71 detik
0-100 m 8,9 detik 8,5 detik 9,35 detik
0-201 m 14 detik 13,2 detik 14,14 detik
0-402 m 22,7 detik 21,1 detik -
Top speed 110 km/jam 105 km/jam 110 km/jam
Konsumsi bbm 45,4 km/liter 39 km/liter 36 km / liter


Harga


Salah satu faktor paling berpengaruh dalam memilih motor adalah harga. Meski kapasitas mesin sama, ternyata harga berbeda-beda seiring dengan teknologi dan fitur yang diusung.

Harga (OTR Jakarta)
PCX Rp 32 juta
Xeon Rp 15,5 juta
Skywave Rp 14,3 juta


Penulis/Foto: Tim Otomotif / Dolok