Pemasangan Lampu HID Biar Awet, Ini Caranya

Otomotifnet - Rabu, 6 Mei 2015 | 14:00 WIB

(Otomotifnet - )


Cek tegangan di aki, minimal 12 Volt

Jakarta
- Lampu HID memang cukup digemari, karena pancaran cahaya membuat lebih terang daripada lampu bawaan pabrik. Sehingga perjalanan di malam hari, baik dalam atau luar kota jadi terlihat jelas. “Gak hanya pasang aja, tapi harus perhatikan dan dirawat komponen itu agar bisa awet alias tahan lama. Selain itu juga gak merusak peranti di besutan kesayangan.

Terutama pada motor injeksi,” buka Dephi Andri, spesialis lampu daerah Kelapa Dua, Depok, Jabar. Untuk itu, pria ramah ini berbagi tips ringan soal perlakuan saat pasang HID. Mau tahu? Sebelum pasang, cek kondisi kelistrikan, seperti aki, sepul dan kiprok harus berkeadaan baik.


Motor injeksi harus aplikasi saklar On/off

Aplikasi ke besutan injeksi hanya merubah jalur kelistrikan menjadi DC. Caranya dengan melepas kabel kuning di kiprok. Noninjeksi sistem kelistrikan juga dibuat DC full wave, tujuannya agar aki gak mudah tekor. “Bisa pakai kiprok punya Honda Tiger, tapi dalam mengubah itu jangan sampai salah instalasi. Kalo sampai salah, bisa berabe urusannya,” wanti Dephi, sapaannya.

Minimal tegangan aki di angka 12 Volt, kurang dari itu, baiknya ganti aki baru. Karena akan membuat aliran listrik ke peranti lainnya menjadi kurang maksimal. Untuk pantauannya, bisa memasang indikator voltmeter dan pasang saklar On/Off untuk motor dengan fitur Automatic Headlamp On (AHO).

Ballast jangan lebih dari 55 Watt dan pakai lampu maksimal 6.000 K

Buat pemakaian harian atau turing perhatikan spesifikasi ballast. Perangkat yang merupakan sirkuit tegangan tinggi dan berfungsi sebagai pusat pengontrol, menyalakannya serta mengatur energi yang mengalir ke kabel pijar ini minimal pakai spek 35 Watt dan maksimal 55 Watt. Tunggangan yang pakai reflector standar cukup 35 Watt dan buat lampu model proyektor bisa 55 Watt.

“Kalo buat HID H6 disaranin pake 35 Watt aja, karena reflector headlamp bisa cepat meleleh jika ukuran ballast terlalu besar. Sedang ukuran lampu HID dari 4.300 K sampai 6.000 K dan itu masih aman buat pengendara lain,” wanti pria asal Yogyakarta ini.

Pancaran lampu HID cukup panas, untuk itu lubang hawa di reflector harus berfungsi dengan baik. Tapi jangan dilepas, itu akan membuat debu atau kotoran mudah masuk. Caranya, dengan memberi busa kecil di lubang, sehingga kotoran tertahan.

Lubang hawa di reflector berikan sedikit busa biar aman dari kotoran atau debu

Yang terakhir, saat menyalakan besutan jangan langsung menyalakan lampu. Berikan jarak waktu sekitar 1-3 menit agar tegangan di aki normal. Begitu juga saat ingin mematikan tunggangan, matikan lampu lebih awal dan kasih jeda waktu 1-3 menit, baru mesin boleh dimatikan.

“Ini yang sering terjadi, oleh pengguna motor. Karena voltase belum normal dan gak ada jeda waktu, bisa membuat ballast mudah rusak,” tutup Ayah dua anak ini. Paham, bro! • (otomotifnet.com)

Untuk memantau, aplikasikan indikator voltmeter