Saat performa mesin diputaran bawah skutik lebih responsif, maka bisa membuat pemakaian bahan bakar lebih irit
Jakarta - Mekanik spesialis skutik, biasanya menyebut bagian CVT itu sebagai mesin samping. Nah bagian ini biasanya yang diutak-atik, apabila ingin performa motor standar ingin lebih bagus. “Saat performa mesin skutik diputaran bawah lebih responsif, maka bisa membuat pemakaian bahan bakar lebih irit. Pasalnya grip gas enggak perlu diputar terlalu dalam, supaya roda ban bergerak,” kata Joko Sutopo, mekanik Sinergi Motor di Depok.
Beberapa skutik yang beredar di Tanah Air, butuh grip gas dipelintir lebih dalam dari berhenti sampai jalan. Kisarannya ada di angka 1.500 rpm ke atas.Nah, agar bisa leboh responsif alias enggak perlu pelintir grip gas dalam-dalam, ada beberapa bagian penting di dalam CVT yang bisa diseting ulang. Ini dia bagian-bagian tersebut.
Beberapa skutik yang beredar di Tanah Air, butuh grip gas dipelintir lebih dalam dari berhenti sampai jalan. Kisarannya ada di angka 1.500 rpm ke atas.Nah, agar bisa leboh responsif alias enggak perlu pelintir grip gas dalam-dalam, ada beberapa bagian penting di dalam CVT yang bisa diseting ulang. Ini dia bagian-bagian tersebut.
Roller
Bobot/berat roller harus dibuat lebih ringan dari standarnya. Itu jadi trik utama biar mesin lebih responsif di putaran rendah. Namun pengurangan bobot roller dari standarnya, enggak boleh terlalu banyak. Pasalnya akan mempengaruhi performa skutik di putaran atas. “Cukup turun 1 mata saja, misalnya dari 10 gram jadi 9 gram,” papar Joko.
Kampas Kopling
Dengan mengurangi bobot roller, maka makin cepat bukaan pully. Efeknya terjadi pada kampas sentrifugal jadi ikut cepat terangkat.Per kampas yang ada 3 buah, memiliki peranan penting di bagian ini. Bila ketiga per tersebut lemah, maka bisa dipastikan kampas gampang slip dan tenaga baru bisa dirasakan saat putaran mesin tengah ke atas.
Biasanya solusi yang diambil agar kampas kopling sentrifugal enggak mudah slip adalah mengganti ketiga per standar itu jadi per yang lebih keras. Umumnya tersedia produk aftermarket di pasaran.
Per CVT
Tanpa mengganti roller standar, mesin skutik bawaan pabrik juga bisa lebih responsif. Tapi tetap dibutuhkan penggantian part standarnya dengan yang berlabel racing.Per CVT aftermarket atau yang biasa dibilang racing itu, bisa membantu mendongkrak performa mesin di rpm bawah. Ada beberapa pilihan ukuran per CVT yang ada di pasaran.
Untuk skutik yang mesinnya masih standar, cukup menggunakan per CVT yang 1.000 atau 1,.500 rpm. Lebih dari ukuran itu, malah bikin tarikan skutik kurang maknyus. • (otomotifnet.com)
Bobot/berat roller harus dibuat lebih ringan dari standarnya. Itu jadi trik utama biar mesin lebih responsif di putaran rendah. Namun pengurangan bobot roller dari standarnya, enggak boleh terlalu banyak. Pasalnya akan mempengaruhi performa skutik di putaran atas. “Cukup turun 1 mata saja, misalnya dari 10 gram jadi 9 gram,” papar Joko.
Dengan mengurangi bobot roller, maka makin cepat bukaan pully. Efeknya terjadi pada kampas sentrifugal jadi ikut cepat terangkat.Per kampas yang ada 3 buah, memiliki peranan penting di bagian ini. Bila ketiga per tersebut lemah, maka bisa dipastikan kampas gampang slip dan tenaga baru bisa dirasakan saat putaran mesin tengah ke atas.
Biasanya solusi yang diambil agar kampas kopling sentrifugal enggak mudah slip adalah mengganti ketiga per standar itu jadi per yang lebih keras. Umumnya tersedia produk aftermarket di pasaran.
Tanpa mengganti roller standar, mesin skutik bawaan pabrik juga bisa lebih responsif. Tapi tetap dibutuhkan penggantian part standarnya dengan yang berlabel racing.Per CVT aftermarket atau yang biasa dibilang racing itu, bisa membantu mendongkrak performa mesin di rpm bawah. Ada beberapa pilihan ukuran per CVT yang ada di pasaran.
Untuk skutik yang mesinnya masih standar, cukup menggunakan per CVT yang 1.000 atau 1,.500 rpm. Lebih dari ukuran itu, malah bikin tarikan skutik kurang maknyus. • (otomotifnet.com)