Ritual Pasca Mencuci Motor, Bersih dan Kembali Normal

Dimas Pradopo - Kamis, 27 November 2014 | 09:30 WIB

(Dimas Pradopo - )


Jakarta - Ada baiknya sehabis terguyur hujan, besutan kesayangan langsung dibersihkan alias dicuci. Pasalnya, kotoran bisa jadi menumpuk dan berkarat. Apalagi di motor batangan alias sport fairing atau non-fairing, di mana cipratan air, tanah atau lumpir masuk hingga sela-sela mesin dan bodi.

“Selain dibersihkan, jangan lupa perawatan sehabis mencuci, bro. Tujuannya agar komponen itu dapat bekerja dengan baik dan normal kembali ketika dipakai. Selain, soket-soket, karbu open filter, beberapa part lain juga perlu diperhatikan,” papar Akbar, Marketing Joddy Motor Project (JDM-P) di daerah Jatiwaringin Raya, Bekasi, Jaktim.

Sebagai contohnya, Ducati Monster 696 yang bergaya naked. Pasalnya, kalau gak segera dibersihkan kinerja peranti itu lama kelamaan jadi seret. Seperti selongsong grip gas, bahaya kalau peranti itu sampai gak balik (Gbr.1). Ow, ow...

Untuk itu, sehabis dicuci bisa disemprotkan dengan angin kompresor atau cairan penetran, sehingga air enggak berdiam lama di dalam selongsong itu. Dan putaran rpm bisa di bejek sesuai irama riding.

Lalu saklar-saklar (Gbr.2),  agar saat dipakai semua tombol bekerja dengan baik dan benar. Keamanan tetap terjaga dengan membersihkan switch lampu utama atau sein dengan kompresor angin atau ditiup. Begitu juga pada komponen yang kelistrikan lainnya.

Tuas rem depan, rem belakang, kopling dan persneling (Gbr.3) bisa disemprotkan cairan penetran tadi. Tujuannya agar komponen itu lancar digunakan dalam jangka waktu lama dan aman. Begitu juga di standar samping. Part ini suka dilupakan setelah mencuci tunggangan kesayangan.

“Lumasi kembali bagian rantai (Gbr.4). Sehabis dibersihkan, pelumas yang ada di rantai mulai berkurang akibat penyemprotan di komponen itu. Biar bekerja optimal dan gak berisik, baiknya semprotkan cairan penetran,” tutup pria ramah ini.

Aman, kan! • (otomotifnet.com)