Mengenal Tie Down, Penting Saat Angkut Motor

Dimas Pradopo - Kamis, 6 November 2014 | 15:11 WIB

(Dimas Pradopo - )


Jakarta - Angkut motor dengan mobil pikap atau double cabin, memang bukan hal baru. Dari zaman dulu, 2 jenis mobil itu yang jadi andalan untuk mengangkut motor dengan jumlah yang enggak banyak.

“Sekarang ada 1 lagi jenis mobil yang biasa dipakai untuk angkut motor. Mobil jenis blind van memang enggak bisa muat banyak kalau dipakai angkut motor, namun motor enggak kepanasan kalau perjalanan jauh,” kata Nawi dari dirtbike shop Robysteam di Jl. Arteri Kelapa Dua, Jakbar.

Untuk kali ini, bukan mobil yang bisa angkut motor yang dibahas. Namun perangkat pendukung yang dipakai untuk melakukan itu yang perlu diketahui.

Ada tie down dengan tali lebar yang pastinya lebih kuat

Biasanya toko penjualnya menamakan tali pengikat itu dengan sebutan tie down. “Ada yang talinya lebar dan ada yang talinya enggak lebar. Tentu masing-masing memiliki kekuatan yang berbeda,” jelas Rudy ‘Alay’ dari 234 Motor di Limo, Depok.

Di pasaran yang beredar enggak hanya tie down yang benar-benar barang impor. Ada juga barang impor namun merek dagangnya lokal, dengan kualitas yang pastinya enggak kalah dengan produk impor tulen.

Tali pengikat yang terbagi 2 namun jadi satu kesatuan, banyak dikenal oleh para penggunanya. Bagian dari tali pengikat tersebut adalah yang memiliki pengunci dan hanya tali panjang saja. Model pengunci pada tie down, sekarang enggak hanya rachet saja atau yang model pompa. Tapi juga ada yang model tarik dan untuk yang satu ini dianggap lebih praktis.

Tie down model tarik, lebih praktis penggunaanya

Mari kita bahas satu per satu model tie down lewat penguncinya dan dimulai dari yang model rachet atau pompa dulu. Bahan tali yang dipakai plastik dengan anyaman seperti kanvas.

Untuk menggunakan tie down model ini, posisikan terlebih dahulu pengaitnya dengan posisi tali yang belum dijadikan satu. Setelah menemukan posisi pengait yang pas, baru tali yang panjang dimasukkan pada lubang yang ada di perangkat pengunci.

Tarik talinya lebih dulu, baru kemudian pompa pengunci tie down. “Untuk 1 motor butuh tie down 2 dan posisinya di satu bagian saja, misalnya depan kiri dan kanan. Setelah satu sisi terpasang, jangan diikat terlalu kencang terlebih dahulu. Setelah posisi kiri dan kanan motor sudah terikat tie down, baru kencangkan secara bergantian sampai dirasa cukup,” jelas Nawi.

Tali pengikat model pompa, lebih dulu ada di pasaran

Untuk melepas atau merenggangkan kekecangan tali pengikat, caranya dengan tarik pengait yang ada pada bagian rachet yang untuk memompa. Lalu luruskan posisi perangkat besi pengikat dan baru deh tali pengikat bisa dilepas atau dikendurkan.

Lanjut ke tie down model tarik yang dianggap lebih praktis, pasalnya untuk mengencangkan tinggal tarik saja. “Lantaran tinggal tarik, maka posisi tali pengikat yang pendek dan ada besi penguncinya, ada di atas. Itu agar gampang saat posisi menarik talinya,” ungkap Alay.

Mengencangkan tali tinggal tarik, sedangkan untuk melepas atau mengendurkan tali dengan memencet bagian depan dari besi pengikat. Sayangnya butuh pembantu buat memastikan posisi motor, agar lebih mudah memasang tie down model tarik.

Mau tahu harga belinya? Merek lokal di kisaran Rp 150-250 ribu dan kalau yang impor bisa sampai Rp 500 ribuan. (motor.otomotifnet.com)