Otomotifnt.com - Saat ganti oli, pasti kita menemukan fakta volume oli enggak lagi seperti saat dituang, yap jadi berkurang! Berkurangnya oli ada beberapa penyebab, pertama kebocoran, bisa dilihat di bagian mesin apakah ada oli berceceran.
Jika tak ada kebocoran, berkurangnya oli karena terbakar di ruang bakar. “Meskipun ring masih bagus, tetap ada sedikit oli yang masuk ke ruang bakar yang sudah jadi uap lantaran kena panas,” terang Endro Sutarno, instruktur Astra Honda Training Center. Namun jumlahnya tentu sangat sedikit.
Volume oli selalu berkurang setelah penggunaan, yang penting masih dalam batas normal
“Oli menguap karena pada batas temperatur tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya, sudah tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas dari luar,” imbuh Priyo Ari Purwadi, R & D Director PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil.
Artinya jika suhu mesin terlalu tinggi, penguapan oli pun akan semakin tinggi. Suhu mesin tinggi biasanya diakibatkan oleh setingan yang tak normal, bisa dilihat dari kondisi elektroda busi yang putih sebagai tanda kurang bensin.
Oli encer memang lebih mudah menguap, tapi dengan aditif bagus kinerja tetap optimal
Selain itu, tingkat kekentalan atau viskositas ternyata juga berpengaruh ke penguapan. Makin encer makin mudah menguap, “Tapi itu dulu, saat ini oli pakai aditif yang baik, yang mampu menjaga suhu oli tetap optimal dan memindahkan panas secara cepat,” lanjut Heru.
Namun ada konsekuensinya, jika oli makin encer tapi makin kuat panas maka butuh base oil dan aditif bagus, yang artinya harga makin mahal. “Satu liter bisa di atas Rp 100 ribu seperti oli racing,” tutup Priyo. (motor.otomotifnet.com)