Salim
Mesin Yamaha V-Ixion R pakai teknologi setara superbike
Jakarta - Tak perlu panik saat motor injeksi Anda ogah langsam.
Sebab, meskipun sudah dilengkapi beragam sensor untuk membaca suplai BBM agar putaran mesin stabil, bisa jadi masalah hadir dari komponen mekanis yang menghambat ruang gerak katup kupu-kupu di throttle body.
"Kami sempat menemukan kasus V-Ixion tahun 2007 yang tak bisa langsam. Dan setelah diperiksa ternyata ada tumpukan karbon di dekat katup kupu-kupunya (Gb.1). "
"Kerak tersebut membuat kerja katup kupu-kupu tak dapat tertutup sempurna, sehingga aliran udara yang masuk ke ruang bakar tidak terkontrol. Ini membuat putaran mesin tinggi terus," ungkap Muhammad Abidin, GM Service dan Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) (19/2).
"Indikasinya, suhu mesin tinggi. Terbukti saat dites memakai diagnostic tools, suhu mesin mencapai 71 derajat celcius di 978 rpm. Sedangkan normalnya hanya 66 derajat celcius di 1.150 rpm."
Lebih lanjut, menurut Abidin penyebab banyaknya tumpukan karbon tersebut biasanya karena konsumsi bahan bakar berkualitas jelek secara terus menerus.
"Saat ditanya, pengguna motor tersebut biasa memakai bensin eceran yang dijual di pinggir jalan. Karena memang daerahnya jauh dari SPBU resmi."
"Indikasinya, suhu mesin tinggi. Terbukti saat dites memakai diagnostic tools, suhu mesin mencapai 71 derajat celcius di 978 rpm. Sedangkan normalnya hanya 66 derajat celcius di 1.150 rpm."
Lebih lanjut, menurut Abidin penyebab banyaknya tumpukan karbon tersebut biasanya karena konsumsi bahan bakar berkualitas jelek secara terus menerus.
"Saat ditanya, pengguna motor tersebut biasa memakai bensin eceran yang dijual di pinggir jalan. Karena memang daerahnya jauh dari SPBU resmi."
"Bensin tersebut sifatnya lengket di saluran BBM dan ruang bakar sehingga menumpuk karbon (Gb.2)," ujarnya.
Namun bukan berarti motor injeksi nggak bisa mengonsumsi bensin eceran, terutama di daerah. Tapi perawatannya yang harus lebih intensif.
"Salah satunya dengan memakai carbon cleaner (Gb.3) secara rutin setiap 3.000 km. Cairan tersebut berfungsi membersihkan tumpukan karbon di mesin dan jalur BBM, karena cara pemakaiannya cukup dimasukan ke dalam tangki bensin."
"Salah satunya dengan memakai carbon cleaner (Gb.3) secara rutin setiap 3.000 km. Cairan tersebut berfungsi membersihkan tumpukan karbon di mesin dan jalur BBM, karena cara pemakaiannya cukup dimasukan ke dalam tangki bensin."
"Namun jika terlanjur parah dan menggerus komponen tersebut, ya throttle body harus dibongkar dan dibersihkan," pungkas pria ramah ini. (motor.otomotifnet.com)