Jakarta - Meningkatkan performa Yamaha X-Ride untuk X-Race (Extreme Ride Adventure Challenge), enggak semata-mata berurusan dengan mesin bagian atas saja. Bila slinder blok dan head sudah dicolek-colek, maka mesin bagian bawah alias CVT juga ada yang mesti disesuaikan.
Memang demikian adanya dalam urusan proses upgrade performa skutik. “Jadi apa yang dilakukan terhadap jeroan CVT untuk penyelaras akhir, tergantung pada apa yang sudah dilakukan terhadap mesin bagian atas,” jelas Mansuri dari Empush Racing.
Urusan colek-colek mesin bagian atas, terbagi menjadi 2 bagian. Pertama adalah hanya melakukan bore up saja dan berikutnya selain memperbesar kapasitas mesin, juga oprek bagian silinder head.
Di sini yang dimaksud oprek bagian silinder head adalah soal penggunaan noken as yang bukan dari standarnya. Bisa yang aftermarket, juga bisa noken as standarnya dimodifikasi.
Tengok dulu bila X-Ride hanya melakukan bore up jadi 150cc. “Bila hanya hal itu yang dilakukan, sebenarnya CVT bawaan pabrik sudah bisa mengakomodir kebutuhuhan. Performa mesin saat putaran bawah, sudah nendang dan itu pas dengan kebanyakan motor yang dipakai untuk main tanah,” papar pria yang akrab disapa Suri itu.
Masih kurang dengan setingan CVT standar pabrik? Maka solusinya adalah hanya dengan mengurangi bobot roller. Standarnya pakai roller 8 gram, bisa dikurangi tapi jangan terlalu banyak.
Bila yang dilakukan bore up dan oprek silinder head, maka bagian CVT akan butuh lebih banyak penyesuaian. Terutama bila noken as standarnya diganti dengan aftermarket atau modifikasi.
“Dengan memasang noken as yang bukan standarnya, kebanyakan performa mesin diputaran bawahnya jadi lemot. Solusinya dengan otak-atik jerohan CVT,” terang Suri.
Memilih roller yang lebih enteng, jadi langkah awal yang dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan saat dipakai turun di X-Race. Bila masih saja dianggap kurang, maka setingannya pindah dari CVT depan ke bagian belakang.
“Memasangkan noken as yang bukan standarnya, membuat CVT bagin belakang butuh per yang lebih keras. Di balap skutik, ini diantisipasi dengan memasangkan per dengan spesifikasi 2.000 rpm,” kata pria yang worshopnya di kawasan JL. Ciledug, Tangsel.
Jadi, sesuaikan dengan mesin ya!(motor.otomotifnet.com)
----------------------------------------
Untuk informasi regulasi dan pendaftaran Extreme Ride Adventure Challenge (X-Race),
silahkan klik di sini.
Event yang digelar pada 9-10 November 2013 mendatang ini akan memacu adrenalin para penyuka kegiatan off road khususnya pemakai Yamaha X-Ride dan trail Yamaha. Hadiah jutaan Rupiah dan doorprize satu unit Toyota Etios Falco JX juga disiapkan untuk para pemberani!
Memang demikian adanya dalam urusan proses upgrade performa skutik. “Jadi apa yang dilakukan terhadap jeroan CVT untuk penyelaras akhir, tergantung pada apa yang sudah dilakukan terhadap mesin bagian atas,” jelas Mansuri dari Empush Racing.
Urusan colek-colek mesin bagian atas, terbagi menjadi 2 bagian. Pertama adalah hanya melakukan bore up saja dan berikutnya selain memperbesar kapasitas mesin, juga oprek bagian silinder head.
Di sini yang dimaksud oprek bagian silinder head adalah soal penggunaan noken as yang bukan dari standarnya. Bisa yang aftermarket, juga bisa noken as standarnya dimodifikasi.
Tengok dulu bila X-Ride hanya melakukan bore up jadi 150cc. “Bila hanya hal itu yang dilakukan, sebenarnya CVT bawaan pabrik sudah bisa mengakomodir kebutuhuhan. Performa mesin saat putaran bawah, sudah nendang dan itu pas dengan kebanyakan motor yang dipakai untuk main tanah,” papar pria yang akrab disapa Suri itu.
Masih kurang dengan setingan CVT standar pabrik? Maka solusinya adalah hanya dengan mengurangi bobot roller. Standarnya pakai roller 8 gram, bisa dikurangi tapi jangan terlalu banyak.
“Dengan memasang noken as yang bukan standarnya, kebanyakan performa mesin diputaran bawahnya jadi lemot. Solusinya dengan otak-atik jerohan CVT,” terang Suri.
Memilih roller yang lebih enteng, jadi langkah awal yang dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan saat dipakai turun di X-Race. Bila masih saja dianggap kurang, maka setingannya pindah dari CVT depan ke bagian belakang.
“Memasangkan noken as yang bukan standarnya, membuat CVT bagin belakang butuh per yang lebih keras. Di balap skutik, ini diantisipasi dengan memasangkan per dengan spesifikasi 2.000 rpm,” kata pria yang worshopnya di kawasan JL. Ciledug, Tangsel.
Jadi, sesuaikan dengan mesin ya!(motor.otomotifnet.com)
----------------------------------------
Untuk informasi regulasi dan pendaftaran Extreme Ride Adventure Challenge (X-Race),
silahkan klik di sini.
Event yang digelar pada 9-10 November 2013 mendatang ini akan memacu adrenalin para penyuka kegiatan off road khususnya pemakai Yamaha X-Ride dan trail Yamaha. Hadiah jutaan Rupiah dan doorprize satu unit Toyota Etios Falco JX juga disiapkan untuk para pemberani!