gambar.1
Masalah yang sering timbul jika kita mengubah poros bubungan standar Byson adalah setelan klep terlalu dalam, karena standarnya saja setelan klepnya sudah hampir habis. Selain itu kalo kem standar kita pangkas, maka profil kem akan semakin kecil, dan tentu saja akan menghasilkan debit bahan bakar yang kurang maksimal. Nah lo…
Lalu gimana solusinya? Tenang sob..untuk masalah ini Ngurah Oka, staff divisi service DDS Yamaha Bali punya solusi cerdas. “Bisa pakai kem Mio J, Soul GT atau Mio GT, Cuma perlu sedikit penyesuaian,” ungkap Pria berkantor di Jl. Diponegoro no 57X, Denpasar, Bali ini. Apa saja yang perlu disesuaikan?
gambar.2
Pertama bisa memangkas ujung belakang kem sebanyak 1,5 mm, kalo diameternya sudah sama persis. Nah setelah itu kelar, penyesuaian berikutnya di dudukan gigi timing. Secara fisik sudah terlihat kan kem Mio J hanya berdiameter 19,7 mm, sedang Byson 29.3 mm (gbr. 1 ). “Perlu dibuatkan bosh di tukang bubut, dipres langsung ke kem Mio J ,“ jelas pria berkulit putih ini. ”Oh ya, panjang bosh itu 22,1 mm aja (gbr. 2 ),” imbuh Ngurah.
"Perlu diperhatikan juga, untuk diameter boshing dudukan bearing camshaft di belakang gigi timing diameternya 28,8 mm, agar bearing terpasang dengan seret,” wanti Ngurah dengan logat Bali kentalnya.
gambar.3
Boshing beres selanjutnya tinggal pembuatan lubang untuk pin pengunci gigi timing-nya. Bisa disesuaikaan dengan standartnya (gbr.3 ). Jika sudah, monggo dipapas pantat kem sesuai lift yang diinginkan.
Jika diperlukan bisa juga tetap memasang perangkat dekompresi aslinya, “ Tinggal lubangi saja untuk dudukan dekompresi, kalo kem standar kita papas, jangan harap bisa pasang alat ini,” ungkap Ngurah.
Selamat mencoba! (motor.otomotifnet.com)