Kemampuan roda belakang berputar pada tunggangan skubek tanpa lengan ayun macam Yamaha Mio atau Honda Vario, tampaknya hanya berpusat di mur as rodanya. Mesti berukuran lebih besar dan di atas rata-rata mur, hanya dengan satu komponen ini gaya putar, dorong dan beban berpusat jadi satu.
Makanya kalau nggak sering diperhatikan, roda belakang bisa copot sendiri. Paling parah, mur as roda kadang suka susah dibuka pada saat mau lepas ban.
Ingin terhindar dari masalah seperti ini, pemilik motor jenis itu jangan lupa sering cek kondisi mur as roda belakang. Kendala yang sering terlupakan adalah, apakah mur as roda terlihat mulai kendur atau tampak berkarat dan kotor dari tampilan luarnya.
Sehingga, mur pengikat as roda berisiko sulit dibuka. Dan kalau sudah susah di buka, tahu sendiri betapa repotnya kalau mau bongkar roda belakang.
“Saran aja bagi pemilik skubek. Ketika mengecek roda dan jari-jari, sekalian cek mur as roda. Sedangkan yang masih pakai pelek palang (racing), kalau memang tidak oleng, cukup lihat kotoran atau karat di mur. Jika sudah mulai menumpuk, jangan sungkan untuk dibersihkan sekalian kendurkan mur as rodanya,” pesan Chepy mekanik Chepyluviin Racing di Sawah Dalam, Kunciran-Tangerang.
Nah, kalau memang mur terlihat agak karat, langsung aja bersihkan dan dibuka perlahan-lahan. Malah takutnya, karat ini bisa membuat ulir gigi di pelek menjadi slek. “Membukanya, gunakan kunci ring atau kunci sok yang pas dengan mur buat cegah slek,” imbuh pemilik nama asli Burhanudin.
Setelah terlepas, oleskan gemuk atau grease buat menghindari karat dan sulit dilepas. Cream pelumas ini bisa dioleskan ke ulir as dan lubang mur biar karat tak muncul. (motorplus-online.com)