Mengenal Jenis Glaswool Knalpot, Beda Bahan Beda Karakter

billy - Rabu, 31 Juli 2013 | 02:12 WIB

(billy - )


Orang bilang ‘gaspul’ atau kata sebenarnya glasswool. Fungsinya enggak cuma mereduksi suara knalpot, tetapi pengaruh ke performa.

Katanya jika glasswool habis terbakar, maka suara knalpot cempreng, tarikan pun loyo. Itu lantaran sisa gas buang yang seharusnya kembali lagi ke ruang bakar, malah terbuang semua ke udara.

“Apalagi di motor 2-tak, glasswool basah gara-gara oli samping, ini yang buat suara knalpot jadi mendem. Agar kembali melengking, kudu rajin diganti,” kata Aswin, spesialis knalpot Pro Kiss, Kelapa Dua, Depok.

Motor oke tetapi suara cempreng, malu juga? Setidaknya ada empat jenis glasswool atau serat peredam knalpot yang dapat digolongkan dan digunakan.

Pertama, serat peredam berwarna kuning. Part ini mudah terlihat di toko pinggir jalan. Lantaran harga per lembar berkisar Rp 3 ribu dan gampang didapat. Kualitas glasswool ini paling rendah.

“Karena mudah terbakar. Paling, usianya satu bulan. Setelah itu suara knalpot berubah,” jelas Indra, empunya workshop Doctor Muffler di Jl. Raya Kalimalang, Jakarta Timur.

Lalu, glasswool berwarna putih. Jenis ini memang lebih awet ketimbang kuning. Kekuatannya 2-3 bulan, harga berkisar Rp 5 ribu per lembar.

Ada lagi, glasswool dari besi atau steelwool. Lebih padat juga tahan lama. “Namun, jenis ini berisiko karat di dalam knalpot,” kata Fitrah Harid, Owner Bedur Knalpot di Jl. Raya Timbul No. 31 A, Jagakarsa, Jaksel. Harga Rp 35-50 ribu.

Ada juga yang dari serat karbon. “Selain tidak mudah terbakar dan lebih padat, juga dikenal baik meredam panas.”

Harga lebih mahal, tetapi sebanding dengan garansi lima tahun yang dikasih workshop milik Indra. Coba aja call Indra di 0812-8941-1109. (motorplus-online.com)