Alat ini berfungsi seperti katup. Cara kerjanya seperti pemampatan. Bila katup dibuka, maka aliran akan lancar hingga tekanan akan rendah (low boost) dan bila katup sedikit ditutup maka aliran terhambat, ini menyebabkan tekanan akan bertambah (high boost). “Untuk seting boost ini, wajib hukumnya menggunakan alat bantu seperti dyno test,” bilang Detri.
Pasalnya, pasokan bahan bakar yang diperlukan harus sesuai dengan setingan yang diberikan. Karena, untuk putaran atas engine musti memerlukan pasokan bensin berlebih. Air Fuel Ratio (AFR) diseting di 1:13,5. “Di seting AFR segitu agar saat boost masuk di putaran atas, bahan bakar bisa tercukupi,” terangnya.
Dengan setingan ini, durabilitas, kenyamanan dan aman sudah pasti nomer satu. Jempolnya, dari pertama bikin, motor belum pernah trouble. "Untuk kebutuhan harian seting di low boost. Sedangkan high boost hanya untuk mengetahui max power yang diberikan, ” saran pria berkacamata ini. (motorplus-online.com)