Pasang Piggyback, Akali Seting Pacuan Injeksi

billy - Senin, 29 April 2013 | 16:02 WIB

(billy - )


Enggak seperti pacuan dengan sistem bahan bakar karburator, motor injeksi tak bisa bermain spuyer macam pilot jet atau main jet buat akali debit bahan bakar. Terutama ketika engine pacuan injeksi itu sudah dilakukan peningkatan performa mesin.

Buat mengatasi kondisi seperti itu, jangan takut atau binggung enggak bisa mengakalinya. Sobat bisa tempuh peranti yang bisa disebut piggyback. “Part ini, berfungsi untuk mengatasi seting debit bahan bakar atau pengapian di motor injeksi,” ungkap Angga Kurniawan dari Anjany Racing di Jl. Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pilihan buat part piggyback juga beragam. Mulai dari merek Dynojet hingga Bazzaz. “Malah, dari satu merek saja ada berbagai tipe. Misalnya, seperti Dynojet. Ada Power Commander dan DFC,” tambah Angga lagi.

Selain itu, piggyback ini juga memiliki beragam fitur. Ada yang untuk seting fuel alias bahan bakar dan ada juga yang bisa seting bahan bakar juga pengapian sekaligus. Tentunya, lebih efektif yang punya dua fitur sekalian.

Tetapi, fitur ini tergantung dari harga juga. Misalnya Power Commander V buat Kawasaki Ninja 250 yang punya dua fitur, dihargai Rp 4,2 juta. Sedang yang DFC yang hanya untuk fuel injection saja, dilepas Rp 3,3 juta. Begitu juga Bazzaz yang hanya untuk akali bahan bakar. Rp 3,3 juta. “Power Comannder V untuk Honda CBR 250, Rp 3,6 juta. Itu hanya fuel injection,” beber Angga.

Untuk cara pasang mudah, lho! Enggak serepot yang dibayangkan. “Biasanya, sudah tersedia kabel bodi di dalam kemasan. Jadi, tinggal pasang dengan mencopot soket tiap sensor. Modelnya, dijumper saja,” timpal Dirjo, salah satu mekanik Anjany Racing.

Maksudnya dijumper, kabel bodi dari produk sudah menyediakan dua soket. Jadi, soket yang terpasang di sensor tinggal dicopt dan dimasukan ke soket kabel bodi bawaan produk. Misalnya, sensor fuel injektor.

“Yang dijumper, sekitar enam soket. Yaitu; massa dari aki, fuel injector, speed sensor, kabel koil, crank position sensor dan throttle position sensor,” tambah mekanik 27 tahun itu sembari bilang seting rich atau lean bensin dilakukan dari laptop alias komputer. Begitu juga dengan pengapian.

Tetapi, selain dari komputer, ada juga model piggyback yang cara setingnya menggunakan cara manual. Yaitu, tinggal putar peranti seting yang ada di bodi produk saja.

“Untuk setingnya, diputar menggunakan obeng kembang. Seperti tipe DFC dari Dynojet. Ada tiga basis yang bisa digunakan. Mulai dari seting low, middle hingga high. Jadi enggak perlu pakai laptop lagi,” tutup Angga yang bilang piggyback lumayan banyak dicari di pasaran.. (motorplus-online.com)