Jakarta - Peredaran ban sepeda motor di Indonesia sudah berada pada jumlah yang sangat besar. Herry Junaidi, Director PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR dan Federal Tyre mengungkapkan penjualan total pasar ban sepeda motor bisa mencapai 40 juta unit tiap tahunnya.
"Saat ini populasi sepeda motor di Indonesia sendiri sudah mencapai 50 juta unit," ungkap pria ramah ini. "Belum lagi penjualan motor baru tiap tahunnya bertambah sekitar 8 juta unit," tambah Herry yang pernah menjabat sebagai Part Division Head di PT Astra Honda Motor (AHM) ini.
Sepeda motor sebanyak itu pastinya membutuhkan ban yang secara berkala diganti sebagai kebutuhan fast moving. Penggantian ban umumnya dilakukan tiap satu sampai tiga tahun sekali sesuai jarak tempuh. Bahkan tren belakangan ini, tidak sedikit pula yang mengganti ban untuk modifikasi agar tampilan sepeda motor menjadi lebih menarik.
Melihat potensi yang cukup besar ini, pihak PT Suryaraya Rubberindo Industries mengaku sedang mempertimbangkan untuk berekspansi. Fasilitas produksi yang kini ada dianggap masih keteteran memenuhi kebutuhan ban nasional.
"90 persen kami memproduksi ban untuk OEM. Sisanya dengan merek FDR," jelasnya. Sedang untuk ban FDR sendiri, beragam tipe mulai dipasarkan. Bahkan sudah mulai diekspor ke banyak negara di dunia.
"FDR sudah kami ekspor ke Philipina dan beberapa negara di Afrika," ungkap Herry yang mengaku mulai akan melakukan pendekatan pada klub sepeda motor sebagai salah satu aktivitas promosinya selain yang saat ini dilakukan dengan aktif di ajang balap sepeda motor nasional. (motor.otomotifnet.com)
"Saat ini populasi sepeda motor di Indonesia sendiri sudah mencapai 50 juta unit," ungkap pria ramah ini. "Belum lagi penjualan motor baru tiap tahunnya bertambah sekitar 8 juta unit," tambah Herry yang pernah menjabat sebagai Part Division Head di PT Astra Honda Motor (AHM) ini.
Sepeda motor sebanyak itu pastinya membutuhkan ban yang secara berkala diganti sebagai kebutuhan fast moving. Penggantian ban umumnya dilakukan tiap satu sampai tiga tahun sekali sesuai jarak tempuh. Bahkan tren belakangan ini, tidak sedikit pula yang mengganti ban untuk modifikasi agar tampilan sepeda motor menjadi lebih menarik.
Melihat potensi yang cukup besar ini, pihak PT Suryaraya Rubberindo Industries mengaku sedang mempertimbangkan untuk berekspansi. Fasilitas produksi yang kini ada dianggap masih keteteran memenuhi kebutuhan ban nasional.
"90 persen kami memproduksi ban untuk OEM. Sisanya dengan merek FDR," jelasnya. Sedang untuk ban FDR sendiri, beragam tipe mulai dipasarkan. Bahkan sudah mulai diekspor ke banyak negara di dunia.
"FDR sudah kami ekspor ke Philipina dan beberapa negara di Afrika," ungkap Herry yang mengaku mulai akan melakukan pendekatan pada klub sepeda motor sebagai salah satu aktivitas promosinya selain yang saat ini dilakukan dengan aktif di ajang balap sepeda motor nasional. (motor.otomotifnet.com)