Seperti yang dilakukan oleh Kiki Rafael. Pria muda ini menawarkan jasa penitipan kendaraan di lokasi rumah kosong yang diseting sebagai lahan parkir. “Muat sekitar 50 motor,” katanya.
Jasa penitipan ini memang cukup banyak. Selain lokasinya ‘semi permanen’ seperti yang dilakukan Kiki ada juga yang memanfaatkan ruangan kosong yang dijaga keluar masuknya. Untuk sekali parkir Kiki menetapkan tarif Rp 5.000. “Ini untuk sekali masuk saja. Selama satu hari satu malam,” rinci Kiki lebih jauh.
Namanya parkir swadaya tentu soal keamanan dilakukan secara berkelompok. Ada petugas yang mengatur arus keluar masuk kendaraan, ada petugas untuk administrasi. Namun memang untuk penggantian kehilangan pihaknya tidak menyediakan.
“Selama ini, Alhamdulillah belum pernah terjadi. Karena kami mewajibkan karcis tanda masuk sebagai tanda pengambilan kendaraan,” lanjutnya.
Soal ini yang memang agak kalah di banding parkir yang ada di lokasi resmi. “Untuk keamanan kendaraan benar-benar kami utamakan. Pernah ada helm yang hilang, kalau memang ada kesalahan pada kami tentunya juga akan kami ganti setelah melalui proses yang kami lakukan,” bilang Kurniadi Sulistio.
Karena itu, pihaknya tidak main-main dengan kemanan. Di Plaza Indonesia mereka bekerja sama dengan Secure Parking untuk memberikan kenyamanan dan keamanan.
“Kami selalu mewanti kepada penyelenggara parkir untuk tidak main-main soal keamanan,” tegasnya. (motorplus-online.com)