Uang Muka Lebih Ringan, Kredit Syariah Jadi Pilihan

Dimas Pradopo - Jumat, 27 Juli 2012 | 13:00 WIB

(Dimas Pradopo - )


Pembatasan uang muka pembelian sepeda motor secara kredit yang diatur oleh keputusan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan terbukti memberatkan industri sepeda motor. Penjualan motor nasional terlihat turun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 lalu.

Jika pada semester pertama 2011 mencapai 4.073.848 unit, kini di 2012 hanya 3.742.984 unit. Uang muka yang harus ditanggung konsumen dari 20 sampai 25 persen jadi penyebabnya. Tapi tenang! Untuk yang menginginkan pembelian dengan cara kredit tapi dengan uang muka yang lebih ringan bisa memilih alternatif syariah.

"Keputusan BI dan Kementerian Keuangan menetapkan batas minimum uang muka tidak berlaku pada syariah. Uang muka pembelian dengan syariah bisa kurang dari 15 persen," buka Thomas Wijaya, Deputy General Manager Sales Division, PT Astra Honda Motor (AHM).

Konsumen pun tidak ragu memilih cara kredit ini. Buktinya di Pekan Raya Jakarta (PRJ) lalu, pembelian sepeda motor Honda dengan kredit syariah lebih dari 50 persen. Kalau sebelumnya sempat diragukan kemampuan lembaga pembiayaan dengan cara syariah karena kemampuan memberikan pembayaran yang belum terlalu besar, hal ini ditepis dengan makin banyaknya lembaga pembiayaan bermodal besar yang kini membuka divisi syariah seperti FIF dan Adira.

"Nyatanya memang banyak yang memilih beralih ke syariah. Masih banyak konsumen yang mencari sepeda motor dengan uang muka Rp 1,5 jutaan," terangnya. Loh, kalau seperti ini rencana pemerintah yang hendak menyehatkan sistem kredit sepeda motor di tanah air jadi sia-sia dong? Meski uang muka kredit sudah dinaikan tapi masih ada alternatif lain yang lebih ringan.

"Meski lebih ringan tapi lebih baik dari cara jualan yang dulu. Sekarang masih sehat. Dengan uang muka Rp 1,5 jutaan atau setengah dari gaji konsumen masih dalam tahap wajar. Yang penting tidak ada lagi kredit dengan uang muka hanya Rp 100 sampai 300 ribu atau malah ada yang tanpa uang muka segala," jelas pria berkacamata ini.

"Rasanya pemerintah belum perlu mengaturnya," sambung Thomas yang yakin porsi pembelian sepeda motor dengan cara kredit syariah akan terus meningkat. (motorplus-online.com)