"Sepeda motor dan skubek listrik memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen," buka Dave Hurst, Senior Analyst dari Pike Research. Menurutnya biaya operasional yang rendah dan tidak membutuhkan banyak ruang untuk penyimpanan membuatnya menarik bagi penduduk perkotaan.
Bagi pemerintah di tiap negara juga menarik karena dapat dengan mudah menggunakan infrastruktur kelistrikan yang kini sudah ada untuk keperluan charge. Sepeda motor listrik juga jauh lebih ramah lingkungan, dimensinya yang kompak juga diharapkan akan mengurangi kemacetan.
Seperti dilaporkan Autoevolution, Hurst menambahkan bahwa, pada pertumbuhannya skubek listrik akan lebih mendominasi ketimbang sepeda motor listik, dengan perbandingan 1:6. Namun ratio ini bisa berbeda di beberapa daerah seperti di Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat sepeda motor listik malah akan terjual lebih dari 59 persen, sedang sisanya baru skubek listrik. Alasannya, konsumen Amerika membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dan jarak tempuh yang lebih jauh sesuai dengan kondisi jalanan di negara tersebut.
Hasil analisa Pike Research juga menunjukkan bahwa pertumbuhan sepeda motor listik juga akan memiliki dampak berarti dalam permintaan baterai. Penggunaan baterai lithium ion (Li-ion) dan lead acid akan meningkay.
Diperkirakan permintaan baterai Li-ion untuk sepeda motor listik akan meningkat 24 persen pada 2017 bila dibandingkan dengan permintaan tahun 2011. Sedang untuk skubek listrik bakal meningkat hingga 19 persen. Pasar baterai lead acid juga akan tumbuh dengan peningkatan permintaan hingga 29 persen.
Di Indonesia kapan ya motor lisrik bakal booming? (motorplus-online.com)