Ia menjelaskan jika nama depan Perta adalah varian produk bahan bakar di atas Premium. "Kelompok gasoline base di atas premium. Jadi nama depannya pakai Perta," paparnya. "Tapi secara spesifikasi dan harga ada di bawah Pertamax. Maunya Perta tapi di bawah pertamax," sambung Ahmad Bambang.
"Pilihannya banyak, ada light atau lite. Tapi akhirnya kami pilih lite yang artinya ringan. Mirip lah seperti download software gratisan atau versi trial, kan namanya lite. Jadi kira-kira ini versi ringan atau entry level di produk Perta," jelasnya.
Pertalite nilai oktannya ada di angka 90, di bawah Pertamax (92) dan di atas Premium (88). Sedang harga pun ada di bawah Pertamax yang dijual Rp 8.800, tapi lebih mahal dari Premium Rp 7.300. Rencananya, Pertalite akan dibanderol dengan estimasi harga Rp 8.000-an.
RON 90 cocok untuk mesin dengan kompresi antara 9 sampai 10 banding 1. Kendaraan dengan rasio kompresi tersebut populasinya paling banyak di Indonesia. Itu sebabnya akan banyak sekali konsumen yang kendaraannya cocok dengan spesifikasi bensin Pertalite.
Oktan menjadi penting karena makin tinggi oktan maka bensin tidak mudah terbakar sebelum waktunya. Kompresi tinggi dan suhu tinggi bisa membuat bensin terbakar lebih dulu sebelum dipantik busi. Efeknya, tenaga loyo dan boros BBM. (otomotifnet.com)