Mulai dari mekanik, pembalap hingga bos perusahaan otomotif
Jakarta - Demam batu akik sedang melanda masyarakat Indonesia, termasuk di kalangan otomotif. Mulai dari mekanik, pembalap, sampai bos perusahaan otomotif. Batu akik yang dimiliki pun beragam jenisnya. Harganya mulai dari Rp 100 ribu sampai dengan jutaan.
Sesuai Bulan Kelahiran
Sejak lama Arijanto Notorahardjonya, jadi kalau lagi meeting atau ketemu sama rekan bisnis menjadi tambah akrab,” seru pria berkacamata ini. menyukai batu akik tepatnya tahun 2012, Batu yang pertama dimiliki jenis Aquamarine.
“Pertama saya suka aquamarine karena katanya kalau lahir di bulan Maret, itu bagusnya pakai batu Aquamarine. Tetapi itu mitos, boleh percaya atau tidak. Yang pasti saya suka dengan batu ini dan warna hijaunya itu bagus banget,” ungkap Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing & Sales Retail PT Gajah Tunggal Tbk ini.
Arijanto.Suka batu akik karena keindahannya
Setelah itu, Ia mulai menambah koleksi batunya dan yang paling jauh di dapat adalah batu akik turquoise dari Negara Turki. Memiliki warna biru yang menarik hingga menjadi perhatian bagi orang yang melihatnya. Batu ini kebanyakan berasal dari negara Arab dan sekitarnya.
“Waktu saya ke Turki, saya sengaja mencari batu ini untuk menambah koleksi dan sampai ini saya ikat menjadi cincin dan hasilnya bagus. Batu akik juga menjadi obrolan yang menarik bagi yang menyukai
Suri. Awalnya iseng kin jadi bisnis sampingan jual beli batu akik
Selain aquamarine dan turquoise Ari juga mempunyai beberapa batu akik lainnya seperti kecubung, sungai dereh dari Padang, bacan Garut, dan ruby. “Untuk batu akik ruby saya beli Rp 300 ribu, itu sebelum musim batu akik dan sekarang saya lihat di pasaran harganya Rp 5-6 juta.” tutupnya.
Berbeda dengan Maman Fathurrohman, Marketing Communication Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Maman tidak terlalu menyukai batu akik. Namun apa boleh buat, dirinya dipercaya oleh mendiang ayah tercinta untuk merawat koleksi batunya. “Iya saya dapat warisan 4 buah batu akik. Mau tidak mau saya harus rawat, karena itu amanat orang tua,” tuturnya.
Dadan. Warnanya menarik sebagai pemanis di jari tangan
Karena sayang dan amanat dari orang tua, batu akik tersebut tidak dipakai namun disimpan baik-baik dan dirawat. “Sampai sekarang saya tidak tahu nama atau jenis batunya, Dahulu ayah saya dikasih juga sama orang,” lanjut pria yang dikenal ramah ini.
Mekanik
Mansuri, kepala mekanik tim balap CLD Megaprima PSM EM-Push Jet-Up RT mengaku mulai mengoleksi batu akik karena hobi. “Sebelum saya mengoleksi, saya sering melihat teman-teman bengkel yang pakai cincin batu akik di jari tangan mereka. Eh, lama-lama kepingin juga memakainya, karena bentuk dan warnanya menarik,” ucap pria akrap disapa Suri.
Ananto Pratikno, mekanik bengkel Matic Shop dibilangan Ciledug, Tangerang juga bilang kalau awalnya cuma iseng mengoleksi. “Lama-lama jadi bisnis sampingan jual beli batu akik selain ngebengkel. Per batu untungnya mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribuan, dan sekarang beragam jenis batu saya miliki atau jadi barang dagangan” tutur pebengkel akrab disapa Basio.
Balap Motor
Meski profesinya sebagai pembalap, Dadan Alamsyah, pembalap dari tim Traxxion Vesra Valentino RT (TVV) ini juga hobi batu akik. “Ada sekitar 5 batu yang saya punya, salah satunya Obi Serat Nanas dari pulau Halmahera. Saya suka batu akik karena warnanya menarik dan bisa jadi pemanis di jari tangan, “ucap pembalap asal Subang, Jabar.
Masih kata Dadan. “Karena sekarang penggemar batu akik di kalangan pecinta balap, beberapa bulan terakhir setiap event balap di daerah Purwakarta, Jabar, Brigif-Bandung dan Serang Banten ada beberapa penjaja batu akik yang buka lapak di sekitar event balap,” imbuhnya.
Malik, Manager tim TVV mengaku gemar batu akik sejak setahun terakhir saat benda ini mulai booming. “Ada lebih dari 7 batu akik yang saya punya. Yang sering saya pakai blue safir harganya kisaran Rp 5 jutaan,” bebernya. Salah satu yang jadi favorit yakni batu bacan. Harganya di atas Rp 1 jutaan hingga puluhan juta.• (otomotifnet.com)