Jakarta - Sebagai pemain baru di pasar helm Tanah Air, SHC dan Monza dibekali teknologi anti bakteri berjuluk Silvadur. Dan PT Triona Multi Industri (TMI) sebagai produsen SHC dan Monza mengklaim jika teknologi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.
Meski memiliki kelebihan anti bau apek, pabrikan helm lokal tersebut enggan menjual produk mereka dengan harga tinggi. "Nggak mahal kok. Rentang harga SHC dan Monza mulai dari Rp 150-300 ribu saja," papar Sonny Hidajat Chuhairy, Direktur TMI saat peluncuran dua helm tersebut pada Kamis (3/4) di Senayan, Jakarta.
Deretan produk SHC yang lebih ditujukan pada kaum wanita memiliki empat varian. Diantaranya 105 Grafis, 200 Grafis, C3 Pet polos dan grafis, C3 Non Pet polos dan grafis.
Sementara Monza yang lebih menyasar kawula muda penggemar style retro hanya menawarkan model 102 Classic.
Nah, agar penetrasi pasar SHC dan Monza semakin besar di Tanah Air, maka TMI menggandeng beberapa pihak sebagai distributor helm mereka baik dari jaringan retailer di gerai variasi motor. Serta menggandeng website jual-beli untuk kemudahan pembelian online. (motor.otomotifnet.com)
Meski memiliki kelebihan anti bau apek, pabrikan helm lokal tersebut enggan menjual produk mereka dengan harga tinggi. "Nggak mahal kok. Rentang harga SHC dan Monza mulai dari Rp 150-300 ribu saja," papar Sonny Hidajat Chuhairy, Direktur TMI saat peluncuran dua helm tersebut pada Kamis (3/4) di Senayan, Jakarta.
Deretan produk SHC yang lebih ditujukan pada kaum wanita memiliki empat varian. Diantaranya 105 Grafis, 200 Grafis, C3 Pet polos dan grafis, C3 Non Pet polos dan grafis.
Sementara Monza yang lebih menyasar kawula muda penggemar style retro hanya menawarkan model 102 Classic.
Nah, agar penetrasi pasar SHC dan Monza semakin besar di Tanah Air, maka TMI menggandeng beberapa pihak sebagai distributor helm mereka baik dari jaringan retailer di gerai variasi motor. Serta menggandeng website jual-beli untuk kemudahan pembelian online. (motor.otomotifnet.com)