Jakarta - Jalan rusak dan berlubang rasanya kini bisa disebut ‘problem nasional’. Salah satu penyebabnya musim hujan dan banjir yang merendam banyak wilayah di Indonesia. Dari jalan-jalan utama di Jakarta sampai jalan kampung dan antar kota di Pantura. Enggak cuma bikin lecet karena nyusruk, tapi juga cedera tulang serius.
Goncangan atau hentakan yang ditimbulkan saat menabrak lubang atau gundukan, tak hanya bikin menderita kaki-kaki kendaraan tapi juga tulang leher dan punggung. Apalagi kalau naik motor, terjatuh atau punya riwayat problem atau cedera punggung. Jangan main hajar kalau ketemu lubang atau gundukan. Cedera lama pun bisa kumat.
“Goncangan akibat polisi tidur, gundukan atau lubang di jalan bisa merusak fiksasi. Kaget bisa menyebabkan otot dan tulang tertarik. Juga pengereman mendadak, kepala yang tertarik bisa merusak fiksasi,” kata dr. Joserizal J, SpOT.
Menurut spesialis bedah tulang dan trauma ini, cedera tulang leher dan punggung bisa terjadi walaupun sudah memakai helm. Akibat benturan keras pada batang leher dan kepala, tulang leher tertekuk sampai retak.
Ini sangat berbahaya karena tulang leher yang tersambung dengan tulang punggung ini merupakan pusat syaraf tubuh. “Kalau sampai cedera dan menyebabkan otot lumpuh, akan menghentikan pernafasan juga. Kalau sampai terkena syaraf yang ke batang otak, bisa menghentikan kerja otak juga,” jelas dr. Jose.
Tak hanya tulang, benturan atau hentakan di area ini juga bisa berakibat cedera otot. Kalau sampai ototnya putus, tangan jadi terkulai. “Namanya brachial plexus injury. Ini terjadi akibat waktu jatuh terjajar, tangan dan kepala tertarik ke arah yang berlawanan,” lanjut dokter yang berpraktek di Jakarta Orthopedic, Traumatologi dan Sport Medicine Centre ini.
Lebih waspada dan berhati-hati ya! (motor.otomotifnet.com)
Goncangan atau hentakan yang ditimbulkan saat menabrak lubang atau gundukan, tak hanya bikin menderita kaki-kaki kendaraan tapi juga tulang leher dan punggung. Apalagi kalau naik motor, terjatuh atau punya riwayat problem atau cedera punggung. Jangan main hajar kalau ketemu lubang atau gundukan. Cedera lama pun bisa kumat.
“Goncangan akibat polisi tidur, gundukan atau lubang di jalan bisa merusak fiksasi. Kaget bisa menyebabkan otot dan tulang tertarik. Juga pengereman mendadak, kepala yang tertarik bisa merusak fiksasi,” kata dr. Joserizal J, SpOT.
Menurut spesialis bedah tulang dan trauma ini, cedera tulang leher dan punggung bisa terjadi walaupun sudah memakai helm. Akibat benturan keras pada batang leher dan kepala, tulang leher tertekuk sampai retak.
Ini sangat berbahaya karena tulang leher yang tersambung dengan tulang punggung ini merupakan pusat syaraf tubuh. “Kalau sampai cedera dan menyebabkan otot lumpuh, akan menghentikan pernafasan juga. Kalau sampai terkena syaraf yang ke batang otak, bisa menghentikan kerja otak juga,” jelas dr. Jose.
Tak hanya tulang, benturan atau hentakan di area ini juga bisa berakibat cedera otot. Kalau sampai ototnya putus, tangan jadi terkulai. “Namanya brachial plexus injury. Ini terjadi akibat waktu jatuh terjajar, tangan dan kepala tertarik ke arah yang berlawanan,” lanjut dokter yang berpraktek di Jakarta Orthopedic, Traumatologi dan Sport Medicine Centre ini.
Lebih waspada dan berhati-hati ya! (motor.otomotifnet.com)