Lintasi Jalan Berlubang, Jangan Abaikan Posisi Berkendara

Dimas Pradopo - Selasa, 28 Januari 2014 | 18:15 WIB

(Dimas Pradopo - )


Jakarta – Jalanan berlubang di ibukota menelan korban jiwa pada Minggu (26/1), insiden ini merenggut nyawa pengguna motor, Huda Aprisalam (30). Saat kejadian, korban mencoba menghindari lubang di Jalan Gajah Mada, Jakpus dan langsung terhantam mikrolet yang melaju di belakangnya.

Miris, tapi patut menjadi perhatian pengendara motor. Pasalnya, saat pasca banjir seperti ini, banyak ditemukan jalanan yang berlubang. Dan salah satu unsur penting untuk menghadapi jalan berlubang adalah posisi berkendara.

Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan jika teknik berkendara sangat penting saat melintasi lubang di jalan. “Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan posisi berkendara sebagai penunjang faktor keselamatan.”

Sebagai contoh, pada seating postur. “Usahakan kaki dalam posisi tertutup, jangan direnggangkan. Jika memakai motor bertangki, posisi kaki harus menjepit tangki. Selain itu, tangan tidak boleh lurus. Harus ada tekukan sekitar 30 derajat di bagian siku,” urainya.

Tujuannya, posisi badan pengendara akan mental secara vertikal (ke atas) saat menghantam lubang. “Sehingga posisi setang tetap lurus dan motor masih melaju lurus dan mudah dikendalikan.”

Berbeda jika kondisi berkendara asal-asalan. Hantaman di lubang bisa membuat badan pengendara mental tak tentu arah yang berujung pada setang yang terlipat.

“Efeknya pengendara bisa jatuh karena tak dapat mengendalikan motor. Ini malah menambah masalah jika kondisi kendaraan disekitarnya ramai,” tutup Jusri. (motor.otomotifnet.com)