Jakarta - Boleh dibilang, bikers sejati sering disebut die harder, alias nggak ada matinya. Semua kondisi, mau panas atau hujan, hingga banjir sekalipun siap dilibas.
Eits, nggak asal libas lho. Mereka juga punya kiat jitu mempersiapkan diri dan motor. Makanya saat musim hujan datang, dia prepare sebisanya, badan tetap fit dan nggak tumbang, motor juga digdaya mengatasi semua itu.
Pengin tahu kiat mereka, kami merangkum pengalaman beberapa brothers. Kita ambil dari die harder tulen Jeffrey Polnaja peturing dunia. Kang Jeje, begitu panggilan akrabnya, menyoal hal paling dasar. ”Kita harus selalu berpikir positif. Ketika kehujanan harus tetap good mood. Ini membuat riding jadi enjoy,” katanya.
Masih berkaitan dengan rider yakni riding skill. Masukan dari para biker ada beberapa poin yang bisa disimak. Yakni, soal pengetahuan lokasi banjir. Pemahaman ini akan menjadi pilihan alias alternatif jika satu lokasi yang dituju mengalami banjir. Bisa mencari jalan lain yang tidak terkena dampak. Informasi mengenai jalur ini sangat penting.
Situasi hujan jalan turun dan tanjakan juga perlu perlakuan ekstra. Saat menurun, disiplinlah di gigi rendah dan engine brake besar, jangan sampai kadung ngebut sulit lagi melambatkan laju. Saat nanjak pertahankan rpm ideal jaga jarak dengan pengguna jalan lain, siapa tahu berhenti mendadak, ada ruang untuk menghindar.
Kudu peka pada situasi banjir, jalan menggenang atau malah berlumpur. Pilih jalan yang sudah bekas dilindas kendaran besar, di situlah lumpur menyingkir hingga motor tidak seberapa licin. Dalam situasi banjir, pertahankan rpm di kisaran 3.000 rpm dan upayakan jangan sampai turun. Jangan pindah gigi karena membuat rpm turun! (motor.otomotifnet.com)
Eits, nggak asal libas lho. Mereka juga punya kiat jitu mempersiapkan diri dan motor. Makanya saat musim hujan datang, dia prepare sebisanya, badan tetap fit dan nggak tumbang, motor juga digdaya mengatasi semua itu.
Pengin tahu kiat mereka, kami merangkum pengalaman beberapa brothers. Kita ambil dari die harder tulen Jeffrey Polnaja peturing dunia. Kang Jeje, begitu panggilan akrabnya, menyoal hal paling dasar. ”Kita harus selalu berpikir positif. Ketika kehujanan harus tetap good mood. Ini membuat riding jadi enjoy,” katanya.
Masih berkaitan dengan rider yakni riding skill. Masukan dari para biker ada beberapa poin yang bisa disimak. Yakni, soal pengetahuan lokasi banjir. Pemahaman ini akan menjadi pilihan alias alternatif jika satu lokasi yang dituju mengalami banjir. Bisa mencari jalan lain yang tidak terkena dampak. Informasi mengenai jalur ini sangat penting.
Situasi hujan jalan turun dan tanjakan juga perlu perlakuan ekstra. Saat menurun, disiplinlah di gigi rendah dan engine brake besar, jangan sampai kadung ngebut sulit lagi melambatkan laju. Saat nanjak pertahankan rpm ideal jaga jarak dengan pengguna jalan lain, siapa tahu berhenti mendadak, ada ruang untuk menghindar.
Kudu peka pada situasi banjir, jalan menggenang atau malah berlumpur. Pilih jalan yang sudah bekas dilindas kendaran besar, di situlah lumpur menyingkir hingga motor tidak seberapa licin. Dalam situasi banjir, pertahankan rpm di kisaran 3.000 rpm dan upayakan jangan sampai turun. Jangan pindah gigi karena membuat rpm turun! (motor.otomotifnet.com)