"Ketika melakukan pengereman keras pada permukaan licin, ABS mencegah roda mengunci, yang pasti akan mencegak motor terjatuh," ungkap Dr Gerhard Steiger, President of the Bosch Chassis Systems Control Division dalam press realese yang diterima redaksi. "Di Togichi, Jepang, satu juta unit sistem keamanan Bosch ini ada di line produksi," sambungnya.
Bosch sendiri mulai mengembangkan perangkan ABS sejak tahun 1980-an silam, dan mulai diaplikasi pada 1994 pada sepeda motor Suzuki yang digunakan Polisi Jepang. Tapi pada 2009, permintaannya terus meningkat. Bahkan pada 2013 saja, ada lebih dari 350 ribu perangkat ABS yang dipasarkan Bosch dan disuplai ke berbagai merek sepeda motor di dunia.
Tren ini juga diyakini belum akan berhenti dan terus meningkat. Pasalnya di Eropa, pada 2017 akan diberlakukan kewajiban ABS di sepeda motor dengan kapasitas mesin 125 cc ke atas. Tentunya kebijakan ini diambil karena fitur ABS sangat membantu mengurangi angka kecelakaan di jalanan.
Data dari kecelakaan dari GIDAS Jerman menunjukan seperempat kecelakaan sepeda motor bisa dicegah dengan ABS yang standar. Tingkat keparahan akibat kecelakaan tersebut juga dapat diatasi dengan sistem pengereman ABS ini. (motor.otomotifnet.com)