Dalam gelaran One Day Workshop, The Other Side Of Modern Matic yang kembali digelar (28/11) di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Sriyono dari Technical Training Instruktur PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan sedikit alasan. Setidaknya ada dua hal yang membuat teknologi ini membuat motor lebih hemat bahan bakar.
Pertama adalah karena campuran bahan bakar dan udara atau yang biasa disebut dengan air fuel ratio (AFR) yang masuk ke ruang bakar selalu sama. "Pada karburator harus diseting manual, tiap tangan mekanik pasti beda hasilnya. Padahal perbandingan campurannya salah sedikit saja pasti akan boros dan emisi gas buangnya buruk," jelasnya.
Sedang pada teknlogi injeksi, campuran bahan bakar dan udara sudah diseting secara otomatis. Jadi jangan heran bila Honda menyebut teknologinya dengan istilah Programmed Fuel Injection atau PGM FI, bahan bakar yang di-inject ke ruang bakar secara terprogram.
Yang kedua adalah karena bahan bakar yang disemprotkan oleh injector partikelnya lebih kecil sehingga lebih mudah terbakar. Hal ini juga menjadikan bahan bakar lebih hemat dan ruang bakar relatif lebih bersih yang ujung-ujungnya umur komponen lebih panjang.
Jadi wajar bila kedepannya akan makin banyak motor yang menggunakan teknologi ini. "Di Honda sendiri targetnya tahun 2014 semua motor baru sudah injeksi," ungkap Sriyono. (motor.otomotifnet.com)