Jalan Beton Busway Penyebab Dua Moge Tergelincir?

Dimas Pradopo - Rabu, 23 Oktober 2013 | 08:38 WIB

(Dimas Pradopo - )


Lokasi kecelakaan di Jl Arteri Panjang, Jakarta Barat. Permukaan jalan busway terbuat dari beton, lebih licin dari aspal.
 

Jakarta – Ada yang menjadi catatan dari insiden kecelakaan maut yang melibatkan dua moge Kawasaki Ninja ZX-6R dan ER-6n yang menabrak mobil Honda CR-V di Jl Arteri Panjang, Jakarta Barat pada Senin (21/10).
 
(kronologis kecelakaannya klik di sini) Yakni lokasi kejadiannya yang berada di busway TransJakarta.

Kali ini OTOMOTIFNET.COM bukan membahas dari sisi hukum, melainkan segi safety riding. Dimana kita ketahui jika permukaan jalan di jalur busway berbahan beton, bukan aspal.
 
Nah, saat ini jalan berbahan beton juga banyak diaplikasi di jalan umum, di perkampungan hingga di gang sekalipun.

“Karakteristik jalan beton dan aspal berbeda. Beton lebih keras sehingga lebih awet dan tahan dilalui oleh kendaraan berat sekalipun,” buka Jusri Pulubuhu, owner Jakarta Defensive Driving Consulting sembari menjelaskan kelebihan jalan beton.

Namun dibalik daya tahan yang ditawarkan, penggunaan jalan beton memiliki kelemahan terutama bagi daya cengkeram dan ketahanan ban. Ini kah yang menjadi penyebab hilang kendalinya kedua pengguna moge yang terlibat kecelakaan?

“Berkendara di jalan beton harus lebih ekstra waspada. Karena karakternya yang lebih keras, jalanan beton lebih licin dari aspal. Sehingga traksi roda akan jauh berkurang ketimbang jalan aspal. Selain itu, kembangan ban akan lebih cepat habis,” papar Jusri saat dihubungi pada Selasa (22/10).
 
“Yang perlu diperhatikan saat berkendara di jalan beton diantaranya jarak pengereman yang harus lebih panjang dari aspal. Begitu pula saat belok, turning point harus lebih awal agar grip ban ke jalanan tetap terjaga. Sehingga pengendara tak mudah selip,” sambungnya.

Selanjutnya, hilangkan paradigma yang salah tentang kondisi motor yang selalu stabil saat digeber kencang.

“Motor itu tidak ada istilah stabil! Yang benar adalah seimbang dan untuk mengejar keseimbangan ada tiga hal yang diperlukan. Yakni lintasan landai, ruang gerak yang cukup dan posisi duduk yang benar. Semua harus benar dan jangan lengah saat berkendara dimanapun, apalagi overconfident, yang justru bisa mengundang bahaya,” pungkasnya.

Tetap safety di jalan ya bro! (motor.otomotifnet.com)