Jakarta - Lagi! Sekali lagi mobil murah LCGC harus naik harga. Berbagai alasan dikemukakan para produsen pembuatnya. Namun, masyarakat hanya tau satu hal, harganya terus naik, nggak beda seperti kebutuhan pokok lainnya.
Toyota Agya misalnya. Mulai April mobil duet kembar Toyota Agya dan Daihatsu Ayla ini kembali dinaikkan harga jualnya. Kenaikannya hampir Rp 8 jutaan, sehingga kini banderol Toyota Agya termurah mulai Rp 109,676 juta untuk tipe E manual dan Rp 132,3 juta Rupiah untuk tipe TRD S Automatic.
Padahal, akhir tahun lalu, tepatnya Oktober 2014 saat Toyota dan Daihatsu menambahkan warna baru, yakni merah untuk mobil murahnya itu, sempat juga diselipkan kenaikan harga sebesar Rp 3 jutaan. Tipe termahal Toyota Agya TRD S banderolnya masih Rp 124 jutaan.
Begitu juga Daihatsu, yang meskipun masih mengandalkan harga lama, namun sebentar lagi juga akan melakukan penyesuaian harga, yang berujung pada kenaikan banderol dari Daihatsu Ayla.
Sesuai janji, Honda Brio Satya juga ikut direvisi harga jualnya kearah kenaikan. Dari sebelumnya dibanderol paling murah Rp 114,4 juta untuk tipe A MT, dan tipe termahal berbanderol Rp 125,4 jutaan, kini tambahkan saja masing-masing Rp 500 ribuan untuk kenaikan harganya.
"Harga malah mau naik, karena bbm tidak pengaruh besar dalam harga mobil. Hanya saja kami belum putuskan nilainya, rencananya Januari (2015) ini," ungkap Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy diawal tahun lalu.
Sementara Suzuki dengan jagoannya Karimun Wagon R, sejauh ini belum ada informasi untuk menaikkan harga jualnya, karena Januari baru saja menaikkan harga jualnya. "Per Januari 2015 harga mobil Suzuki sudah naik. Kenaikannya berkisar dari Rp 5 juta hingga 10 juta," ungkap 4W Sales, Marketing & DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy J Tuilan.
Serupa pula dengan Datsun yang masih mengandalkan harga lama karena baru Januari diupdate. Tapi, kedua merek ini hanya tinggal menunggu waktu untuk merevisi harga jual mobil murahnya. "Kenaikannya sekitar Rp 2 sampai Rp 3 jutaan untuk kedua model kita (Datsun)," ungkap Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja.
Nah, kalau terus seperti ini, masih adakah opini 'mobil murah Rp 100 jutaan'? Karena toh harga Rp 130 jutaan sudah terbilang jauh dari angka Rp 100 jutaan. Padahal, fitur dan spesifikasi belum ditambah secara signifikan.
Kenaikan harga ini terjadi masih karena penyesuaian dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, dan berbagai alasan soal kebijakan dan regulasi sektor otomotif. Lalu, berapa nanti harganya kalau spesifikasi dan fitur juga ditingkatkan? Banderol Rp 140 juta sampai Rp 150 juta bukan tidak mungkin akan ditawarkan untuk memboyong sebuah mobil murah LCGC.
Lalu, masih layakkah LCGC disebut mobil murah? (otomotifnet.com)